Mohon tunggu...
Hamid Shobry Assyifa
Hamid Shobry Assyifa Mohon Tunggu... -

hobi menulis gaya kampungan, atau gaya gaya-an, asal nulis yang gak ngasal,.. hobiku yang paling aku banggakan sampai sekarang adalah kegemaranku dalam membaca kitab kitab klasik ulama zaman salafussolih,,, soooo... saya bangga menjadi santri,,,

Selanjutnya

Tutup

Puisi

PRASASTI CELURIT

6 Januari 2011   17:12 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:53 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

.
Celurit itu mulai berkarat
Tajamnya tak lagi kentara,
Celurit itu mulai tawadlu'
Semakin merunduk,
Petanda kharisma kian terpupuk.
Kekejamannya terkubuR dalam sejarah waktu
Bukankah seperti itu?
.
.
.
.
Atau sang empunya akan mengasahnya lagi
Menjadikannya angkuh dan congkak.
Lalu siapa yang hendak menjadi korban
Melumurinya dengan bau anyir?
Celurit menjadi simbol adat leluhur
Menjadikannya prasasti hidup
Atas kegagahan sejati manusia,
Celurit menjadikan sang empunya luhur
Dan...
Apakah luhur dimata Tuhannya?..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun