Rasulullah shallallah ‘alaihi wa sallam bersabda
لاَ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ قَاطِعٌ.
“Tidak akan masuk surga orang yang memutuskan (silaturahmi)”
Untuk itu marilah kita saling jaga tali Silaturrohim karena itu pasti akan membawa kebaikan kepada kita semua, dan dengan kemajuan teknologi ini dengan banyaknya sosial media yang disediakan, mari kita pergunakan dengan sebaik-baiknya, pergunakanlah untuk pengantar tali silaturrohim, berdakwah dan masih banyak kebaikan-kebaikan lainnya dengaan memanfaatkan media sosial, dan apa bila dari Ikhwanul Muslimin menjumpai kemungkaran yang dilakukan keluarga kita, saudara kita, tetangga kita dan teman-teman kita, mari kita nasehati atau kita cegah dengan cara-cara yang islami yang tercantum dalam Hadits Arba’in No. 34
Dari Abu Said Al-Khudri r.a berkata: Aku mendengar Rasulullah s.a.w bersabda:
من رأى منكرًا فليغيره بيده، فإن لم يستطع فبلسانه، فإن لم يستطع فبقلبه وذلك أضعف الإيمان
“Barangsiapa yang melihat kemungkaran maka hendaklah dia mencegah dengan tangannya, sekiranya dia tidak mampu, maka dengan lisannya, dan sekiranya dia tidak mampu (juga), maka dengan hatinya. Yang demikian itu adalah selemah-lemah keimanan.” (Riwayat Imam Muslim dalam Sahihnya dari hadis Abu Said r.a).
Dan Al-Faqir (penulis), sangat tidak sefaham apabila ada salah satu dari keluarga kita, saudara kita, tetangga kita, teman kita, yang melakukan kemungkaran, kesalahan atau apalah itu bahkan melanggar aturan agama sekalipun, kita menasehati atau mencegahnya dengan cara lewat media sosial, dari facebook, whatsapp, bbm, atau yang lainnya, karena dengan cara dengan cara yang demikian secara tidak langsung akan membuka aib saudara kita sendiri, yg jelas-jelas itu di larang oleh Allah SWT. Yang mana awalnya kita berniat baik tapi hasilnya akan menjadi keburukan bagi semuanya,
Saran Al-Faqir (penulis), datangi mereka yang melakukan kemungkaran itu dengan baik, cegahlah mereka dengan perkataan baik, Nasehati mereka dengan baik, ajaklah mereka kembali ke jalan yang benar dengan baik, Insya Allah hasilnyapun akan lebih baik,