Mohon tunggu...
Abdul Gani
Abdul Gani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi musik

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Berlogika untuk berfikir tajam dan efisien

21 Desember 2024   12:09 Diperbarui: 21 Desember 2024   10:10 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input Keterangan & Sumber Gambar (Contoh: Foto Langit Malam (Sumber: Freepik/Kredit Foto)

https://wisata.viva.co.id/foto/8201-inilah-para-filsuf-yang-berfokus-pada-filsafat-pendidikan-beserta-pandangannya

Apa itu logika? Dan bagaimana cara menggunakan logika?

Logika sering di anggap sebagai cabang matematika atau filsafat,namun logika sejatinya adalah bagaimana cara kita berfikir,logika juga adalah seni berfikir yang sistematis dan akurat,sehingga dapat dapat memecahkan permasalahan dalam kehidupan.

Sebagai orang yang memiliki kesadaran,kita memiliki cara berfikir yang berbeda dari mahluk lainnya. Pertama,kita memiliki pola pikir yang cepat,yang influsif dan di picu oleh emosional. Ini adalah mode berfikir ketika kita membutuhkan keputusan yang cepat. Disisi lain kita juga memiliki pola pikir lambat,yang kritis dan logis,yang di perlukan apabila kita berhadapan dengan masalah yang hati-hati. Nah,, melalui logika,kita mempunyai peran untuk menggabungkan kedua cara berfikir ini.

*Jenis-jenis logika dan contohnya di keseharian.

Logika deduktif adalah proses berfikir bergerak dan pernyataan ke kesimpulan spesifik,dengan logika deduktif,kita mengetahui gambaran umum atau permasalahan umum untuk mengambil kesimpulan efektif,"misalnya kita tahu bahwa manusia akan mati,dan Gani adalah manusia". Maka kita ambil kesimpulan bahwa "Gani akan mati". Kesimpulan ini benar karena semoga orang mengetahui bahwa dirinya akan mati dalam fenomena tertentu. Kita dapat menerapkan logika deduktif saat kita memerlukan keyakinan tinggi terhadap hasilnya.

Logika induktif,logika induktif lebih berperan pada pengamatan pribadi atau data spesifik menuju kesimpulan umum. Dalam logika induktif,kita melakukan pengamatan dan kita memberikan kesimpulan sebagai hasil dari kesimpulan tersebut. Contoh nya "manusia tidak bisa hidup tanpa air", artinya "manusia memerlukan air untuk hidup". Karena nya logika induktif perlu berhati-hati dalam penggunaan nya,agar tidak salah asumsi.

Dalam berlogika,kita sering mengkombinasikan kedua logika tersebut,yaitu logika deduktif dan logika induktif,dan ini menjadi dalil atau inti dalam berargumen dan menganalisis permasalahan.

*Keterhambantan dalam berfikir logis.

Terkadang kita di tantangkangkan dengan cara berfikir logis,dan penyebab utamanya adalah emosi dan bias kognitif. Emosi sangat berperan besar dalam kita berfikir logis,ketika sesaat berdebat atau berargumen, terkadang tanpa kita sadari,emosi menjadi faktor penghambat kita untuk berfikir logis,dan hingga dapat merusak argumen yang sudah kita susun, bahkan sampai susah dalam pengambilan keputusan. Pada akhirnya emosi juga dapat menghamburkan fakta dan membuat kita mengambil keputusan hanya berdasarkan perasaan,bukan berdasarkan pada pemikiran yang objektif. Dengan adanya mengenali adanya emosi dan bias kognitif,dapat menjadi landasan untuk kita melatih diri dan lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan,agar tidak terjadi kesalahan dalam jangka panjang.

*Cara melatih pikiran agar lebih logis.

Apakah kita sejauh ini sudah berfikir logis? Salah satu kemampuan yang bisa di asah dengan melalui latihan dan kebiasaan sehari-hari adalah berfikir logis. Salah satunya dengan berargumen dengan lawan bicara, terlebih dengan teman sekelas, argumen yang di maksud adalah argumen yang tajam dan logis,agar lebih terlatih untuk berdebat dengan level yang lebih tinggi nantinya. Contoh lainnya adalah dalam permainan catur. Permainan catur sangat efisien untuk kita melatih kelogisan. Dengan strategi yang kita miliki,kita dapat membaca pergerakan lawan, bahkan kita bisa membangun serangan yang mematikan sehingga bisa mendominasi permainan.

Melatih pola pikir bukan hanya sekedar menerima informasi, tetapi juga perlu di analisa dan mengevaluasi argumen secara mendalam, sala satunya dengan mengecek berita yang sudah kita terima,agar bisa membangun opini tersendiri.

Dengan membiasakan mengecek informasi yang di dapatkan,kita bukan hanya terhindar dari penipuan, tetapi juga telah menerapkan cara berfikir yang kritis dan logis. 

Logika bukan hanya untuk berfikir lurus, tetapi juga memberi ketenangan, karena tidak mudah di bohongi orang lain. Logika sangat berperan penting dalam kehidupan, terlebih saat akan mengambil keputusan yang kompleks. Dengan logika,kita bisa memisahkan mana opini dan mana fakta sehingga menjadi sangat tidak mudah untuk tersesat.

Namun pada intinya, logika adalah kekuatan untuk memahami dunia dengan lebih jelas,dan mengambil keputusan dengan lebih cerdas. Jadi,,di dunia yang penuh drama ini,logika menjadi filter untuk kita selalu bijak dalam berpijak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun