Mohon tunggu...
Abdul Gani
Abdul Gani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi musik

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Berlogika untuk berfikir tajam dan efisien.

22 Desember 2024   09:48 Diperbarui: 22 Desember 2024   09:48 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apakah kita sejauh ini sudah berfikir logis? Salah satu kemampuan yang bisa di asah dengan melalui latihan dan kebiasaan sehari-hari adalah berfikir logis. Salah satunya dengan berargumen dengan lawan bicara, terlebih dengan teman sekelas, argumen yang di maksud adalah argumen yang tajam dan logis,agar lebih terlatih untuk berdebat dengan level yang lebih tinggi nantinya. Contoh lainnya adalah dalam permainan catur. Permainan catur sangat efisien untuk kita melatih kelogisan. Dengan strategi yang kita miliki,kita dapat membaca pergerakan lawan, bahkan kita bisa membangun serangan yang mematikan sehingga bisa mendominasi permainan.

Melatih pola pikir bukan hanya sekedar menerima informasi, tetapi juga perlu di analisa dan mengevaluasi argumen secara mendalam, sala satunya dengan mengecek berita yang sudah kita terima,agar bisa membangun opini tersendiri.

Dengan membiasakan mengecek informasi yang di dapatkan,kita bukan hanya terhindar dari penipuan, tetapi juga telah menerapkan cara berfikir yang kritis dan logis. 

Logika bukan hanya untuk berfikir lurus, tetapi juga memberi ketenangan, karena tidak mudah di bohongi orang lain. Logika sangat berperan penting dalam kehidupan, terlebih saat akan mengambil keputusan yang kompleks. Dengan logika,kita bisa memisahkan mana opini dan mana fakta sehingga menjadi sangat tidak mudah untuk tersesat.

Namun pada intinya, logika adalah kekuatan untuk memahami dunia dengan lebih jelas,dan mengambil keputusan dengan lebih cerdas. Jadi,,di dunia yang penuh drama ini,logika menjadi filter untuk kita selalu bijak dalam berpijak. Terimakasih

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun