Mohon tunggu...
Abdul Gani
Abdul Gani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi musik

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Berlogika untuk berfikir tajam dan efisien.

22 Desember 2024   09:48 Diperbarui: 22 Desember 2024   09:48 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://wisata.viva.co.id/foto/8201-inilah-para-filsuf-yang-berfokus-pada-filsafat-pendidikan-beserta-pandangannya

Apa itu logika? Dan bagaimana cara menggunakan logika?

Logika sering di anggap sebagai cabang matematika atau filsafat,namun logika sejatinya adalah bagaimana cara kita berfikir,logika juga adalah seni berfikir yang sistematis dan akurat,sehingga  dapat dapat memecahkan permasalahan dalam kehidupan.

Sebagai orang yang memiliki kesadaran,kita memiliki cara berfikir yang berbeda dari mahluk lainnya. Pertama,kita memiliki pola pikir yang cepat,yang influsif dan di picu oleh emosional. Ini adalah mode berfikir ketika kita membutuhkan keputusan yang cepat. Disisi lain kita juga memiliki pola pikir lambat,yang kritis dan logis,yang di perlukan apabila kita berhadapan dengan masalah yang hati-hati. Nah,, melalui logika,kita mempunyai peran untuk menggabungkan kedua cara berfikir ini.

*Jenis-jenis logika dan contohnya di keseharian.

Logika deduktif adalah proses berfikir bergerak dan pernyataan ke kesimpulan spesifik,dengan logika deduktif,kita mengetahui gambaran umum atau permasalahan umum untuk mengambil kesimpulan efektif,"misalnya kita tahu bahwa manusia akan mati,dan Gani adalah manusia". Maka kita ambil kesimpulan bahwa "Gani akan mati". Kesimpulan ini benar karena semoga orang mengetahui bahwa dirinya akan mati dalam fenomena tertentu. Kita dapat menerapkan logika deduktif saat kita memerlukan keyakinan tinggi terhadap hasilnya.

Logika induktif,logika induktif lebih berperan pada pengamatan pribadi atau data spesifik menuju kesimpulan umum. Dalam logika induktif,kita melakukan pengamatan dan kita memberikan kesimpulan sebagai hasil dari kesimpulan tersebut. Contoh nya "manusia tidak bisa hidup tanpa air", artinya "manusia memerlukan air untuk hidup". Karena nya logika induktif perlu berhati-hati dalam penggunaan nya,agar tidak salah asumsi.

Dalam berlogika,kita sering mengkombinasikan kedua logika tersebut,yaitu logika deduktif dan logika induktif,dan ini menjadi dalil atau inti dalam berargumen dan menganalisis permasalahan.

*Keterhambantan dalam berfikir logis.

Terkadang kita di tantangkangkan dengan cara berfikir logis,dan penyebab utamanya adalah emosi dan bias kognitif. Emosi sangat berperan besar dalam kita berfikir logis,ketika sesaat berdebat atau berargumen, terkadang tanpa kita sadari,emosi menjadi faktor penghambat kita untuk berfikir logis,dan hingga dapat merusak argumen yang sudah kita susun, bahkan sampai susah dalam pengambilan keputusan. Pada akhirnya emosi juga dapat menghamburkan fakta dan membuat kita mengambil keputusan hanya berdasarkan perasaan,bukan berdasarkan pada pemikiran yang objektif. Dengan adanya mengenali adanya emosi dan bias kognitif,dapat menjadi landasan untuk kita melatih diri dan lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan,agar tidak terjadi kesalahan dalam jangka panjang.

*Cara melatih pikiran agar lebih logis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun