Dikala embun menyelimuti pagi, dan fajar mulai terbit dengan sinar mentari, lahirlah seorang anak laki-laki di tangan kedua orang tua yang berbeda agama. dia adalah kusno yang lahir pada tanggal 6 Juni 1901. kusno merupukan putera sang fajar yang lahir bertepatan dengan waktu fajar. sang ibu yang melahirkannya meramalkan bahwa putra sang fajar tersebut akan menjadi pemimpin besar bagi bangsanya.Â
Nama kusno kini berubah karena seringnya sakit yang di alaminya. kini sering kita kenal dengan sebutan sukarno. nama ini langsung diberikan oleh ayahnya dengan nama yang diambil dari seorang panglima perang dalam kisah bharata yudha. nama " kusno " berganti menjadi " Karno " karena dalam bahasa jawa huruf "A" berubah menjadi "O" sedangkan awalannya "SU" memiliki arti baik.
sukarno bersekolah untuk kali pertama di Tulung Agung hingga akhirnya ia dipindahkan ke Mojokerto. di Mojokerto, ayahnya memasukan sukarno ke sekolah Eerste Inlandse School. namun sempat dipindahkan lagi ke Europeecshe Lagere School ( ELS ). Tahun 1915 karno telah menyelesaikan pendidikannya di ELS dan berhasil melanjutkan ke HBS di surabaya. setamatnya sekolah di HBS sukarno melanjutkan jenjang pendidikannya di ITB hingga Tamat pada tahun 1926.
tahun 1923 karno menikahi Inggit. Janda Berusia 12 tahun lebih tua dari sukarno. sukarno sempat mendirikan partai ( PNI ) 1927. namun sukarno di tangkap bersama tokoh PNI lain dan dijebloskan kedalam penjara, dengan tudingan merencanakan pemberontakan kepada belanda. setelah dibebaskan dari penjara sukarno kembali di jebloskan kedalam penjara dengan tuduhan menyebarkan pikirannya yang revolusioner dan menentang belanda.
sekeluarnya sukarno dari penjara, atas dorongan dan dukungan warga serta paksaan dari para pemuda hari itu juga 17 Agustus 1945 menjadi bukti kemerdekaan indonesia. sukarno terpilih sebagai presiden pertama Indonesia. ramalan menjadi sang pemimpin besar kini terwujudkan. putra sang fajar tersebut menjadi pemimpin yang pintar, bijaksana, berwibawa.Â
meskipun sukarno merupakan sosok proklamator idolanya warga indonesia, beliau ternyata memiliki idolanya sendiri. Normen kerry bintang film Hollywood tahun 1920-an ini menjadi idolanya. ia berusaha meniru penampilan kerry semirip mungkin, termasuk memelihara kumis tipis melintang yang ujungnya melengkung keatas. tapi kumis sukarno tak bisa melengkung dan komentar inggit istrinya menyebabkan berhentinya usaha meniru aktor pujaanya. " Kumis sukarno lebih mirip kumis Charlie Chaplin " kata inggit.
putra sang fajar tersebut menghembuskan nafas terakhirnya di jakarta 21 juni 1920. selamat jalan pahlawanku selamat jalan presidenku jasamu takan pernah aku lupakan dan sejarahmu yang akan menjadi pelajaran.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H