"Siapapun gemar menceritakan atau menyebarluaskan kejelekan saudara Muslim kepada orang lain diancam dengan siksa yang pedih di dunia dan di akhirat".Â
QS. An-Nur ayat 19
"Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati?"
QS. Al-Hujurat ayat 12
Ada kata-kata yang saya temui, "pohon tidak berbunyi ketika tumbuh, dan akan sangat berisik ketika runtuh", metafora ini seperti orang yang sedang berkerja keras untuk tumbuh dan berkembang tidak akan dibahas oleh orang-orang, sedangkan ketika ia gagal semua orang akan membicarakannya.
Padahal kegiatan ini bukan hanya merugikan di dunia, tapi juga di akhirat teman-teman sekalian. Bayangin kalian mau masuk surga kurang satu langkah, eh ada orang yang menghadang kalian dan menuntut keadilan pada Allah karena kita telah membicarakannya semasa hidup.
Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah menceritakan kondisi orang muflis (bangkrut).
"Tahukah kalian siapa muflis (orang yang bangkrut) itu?"
Para sahabat menjawab, "Muflis (orang yang pailit) itu adalah yang tidak mempunyai uang maupun harta benda."
Kemudian Nabi menjelaskan,
"Muflis (orang yang bangkrut) dari umatku ialah, orang yang datang pada hari Kiamat membawa (pahala) shalat, puasa dan zakat, namun (ketika di dunia) dia telah mencaci dan (salah) menuduh orang lain, makan harta, menumpahkan darah dan memukul orang lain (tanpa hak). Maka orang-orang itu akan diberi pahala dari kebaikan-kebaikannya. Jika telah habis kebaikan-kebaikannya, maka dosa-dosa mereka akan ditimpakan kepadanya, kemudian dia akan dilemparkan ke dalam neraka" (HR. Muslim 6744 & Ahmad 8029).