Mohon tunggu...
Abdul Choliq
Abdul Choliq Mohon Tunggu... -

seorang pengelana dari kota kecil di wonosobo yang sedang belajar angka-angka kehidupan..

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Nyanyian Sepi

21 Maret 2011   08:13 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:35 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

jika getaran itu memanggil

ku tau semua dunia menggigil

menari dalam dinginya malam

tanpa tahu pagi akan datang.

begitu matahari memberi kehangatan

disela-sela rerimbun dedaunan

mengusir bintang yang sedari tadi menggoda

menggelitik hati yang tak bisa tertawa

dendang sederet nada-nada kerinduan

mengalir dalam nadi kehidupan

bersatu meyeka peluh

diantara puing-puing hati yang runtuh

inginku selalu memeluk matahari

pancaran nurani yang tak pernah mati

sambil ku dendangkan nyanyian sepi

pengisi hati dikala sunyi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun