Apa begini kiranya cukup hidup di pikiran saja.
Atau begitu enaknya ' Menyaksikan yang berebut antrian'
Atau, Nyonya bisa memberikan sedikit jalan?
Ya, sedikit saja. Sampai tiba pada tujuan.
Mungkin lebih banyak juga tak mengapa. Agar aku leluasa menapaki itu semua. Kesadaran.
Tunggu dulu tuan, jangan tergesa-gesa! Biarkan aku larut lebih lama lagi di persimpangan itu.
Ya, persimpangan yang bertalu-talu menyebut namanya. Aku lelah.
Antarkan aku tuan jika memang demikian yang kau tawarkan. Aku tidak menginginkan persimpangan itu lagi sebenarnya.
Apalah daya perempuan, mengingat telah mejadi kebiasaan. Jalan yang tuan inginkan, tunjukkanlah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H