Mohon tunggu...
Abdul Azzam Ajhari
Abdul Azzam Ajhari Mohon Tunggu... Ilmuwan - Manggala Informatika pada Badan Siber dan Sandi Negara

Abdul Azzam Ajhari atau biasa dipanggil Azzam berprofesi sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) dengan pekerjaan sebagai Manggala Informatika di Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN). Berkecimpung dan menekuni dunia penelitian sejak tahun 2019 yang menghasilkan beberapa karya penelitian serta Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) Artificial Intelligence, Machine Learning, dan Deep Learning di bidang keamanan siber yang dapat diakses pada link berikut https://linktr.ee/abdulazzamajhari

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Waspadai Metode Kejahatan Siber "Pig Butchering" Trading Platform

4 Oktober 2024   07:59 Diperbarui: 4 Oktober 2024   08:15 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Maraknya penipuan besar-besaran menggunakan aplikasi trading palsu di Apple App Store dan Google Play, serta situs phishing untuk menipu korban menjadi metode kejahatan siber terbaru dalam kategori scamming. Skema ini dikenal sebagai "pig butchering," di mana korban diperdaya untuk berinvestasi dalam mata uang kripto atau instrumen keuangan lainnya. Aplikasi tersebut menggunakan taktik rekayasa sosial, menampilkan keuntungan palsu hingga korban mencoba menarik dana, kemudian diminta membayar biaya tambahan. Penipuan ini telah beroperasi secara global dan menargetkan pengguna dengan janji keuntungan cepat. 

Metode ini dilakukan oleh Penipu dengan membangun kepercayaan korban, lalu meyakinkan mereka untuk berinvestasi dalam aplikasi palsu atau skema investasi, sering kali terkait cryptocurrency (kripto). Setelah korban mempercayai dan menempatkan uang dalam jumlah besar, penipu "memotong" investasi tersebut dengan menolak permintaan penarikan dana, atau meminta biaya tambahan yang tak ada habisnya. Skema ini melibatkan manipulasi emosi dan janji keuntungan besar, tetapi akhirnya mengosongkan rekening korban.

Kampanye kejahatan siber ini telah memiliki jangkauan global, dengan korban yang dilaporkan di seluruh Asia-Pasifik, Eropa, Timur Tengah, dan Afrika. Aplikasi palsu yang dibangun menggunakan UniApp Framework dikategorikan dengan nama UniShadowTrade.

Kelompok aktivitas ini (UniShadowTrade) diketahui telah aktif setidaknya sejak pertengahan 2023, memikat korban dengan aplikasi berbahaya yang menjanjikan keuntungan finansial cepat. Salah satu aspek penting dari ancaman ini adalah bahwa salah satu aplikasi berhasil melewati proses tinjauan App Store Apple, sehingga memberikan kesan legal dan terpercaya.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun