Mohon tunggu...
Abdul Azzam Ajhari
Abdul Azzam Ajhari Mohon Tunggu... Ilmuwan - Manggala Informatika pada Badan Siber dan Sandi Negara

Abdul Azzam Ajhari atau biasa dipanggil Azzam berprofesi sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) dengan pekerjaan sebagai Manggala Informatika di Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN). Berkecimpung dan menekuni dunia penelitian sejak tahun 2019 yang menghasilkan beberapa karya penelitian serta Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) Artificial Intelligence, Machine Learning, dan Deep Learning di bidang keamanan siber yang dapat diakses pada link berikut https://linktr.ee/abdulazzamajhari

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence Artikel Utama

Mampukah Google Bard AI Mengimbangi Microsoft Bing dan OpenAI?

1 Mei 2023   09:00 Diperbarui: 12 Juni 2023   08:35 1155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tampilan Bing AI (blogs.microsoft.com)

Microsoft Mengintegrasikan Teknologi Bing dengan OpenAI ChatGPT

Berdasarkan percakapan saya dengan mesin pintar Bing (1/5/2023), Microsoft telah melakukan pengintegrasian teknologi Bing dan ChatGPT dengan tujuan untuk memberikan pengalaman percakapan yang lebih baik dan lebih lancar kepada pengguna.

ChatGPT sendiri merupakan sebuah model pembelajaran mesin (machine learning) yang canggih yang dapat memahami dan merespons pertanyaan dan pernyataan dalam bahasa alami (natural language processing).

Dengan menggabungkan kemampuan pencarian Bing dengan kemampuan percakapan ChatGPT, Microsoft berharap dapat memberikan pengalaman yang lebih baik kepada penggunanya. 

Microsoft pada halaman blognya yang berjudul Reinventing search with a new AI-powered Microsoft Bing and Edge, your copilot for the web telah mengkonfirmasi dalam misi menemukan kembali pencariannya dengan Artificial Intelligence (AI), mereka membuat 4 (empat) terobosan teknis pembaharuan Bing, yaitu:

1. Next-generation OpenAI model (Model OpenAI generasi berikutnya)

Microsoft mengumumkan bahwa Bing yang baru berjalan dengan model OpenAI generasi terbaru yang lebih kuat daripada ChatGPT dan disesuaikan secara khusus untuk mesin penelusurannya.

Model ini mengambil pembelajaran dan kemajuan utama dari ChatGPT dan GPT-3.5 - dan bahkan lebih cepat, lebih akurat, dan lebih mumpuni.

2. Microsoft Prometheus model (Model Microsoft Prometheus)

Microsoft mengembangkan cara eksklusif untuk bekerja dengan model OpenAI yang memungkinkan mereka untuk memanfaatkan kekuatannya dengan optimal.

Mereka menyebut kumpulan kemampuan dan tekniknya sebagai model Prometheus. Kombinasi ini memberikan hasil yang lebih relevan, tepat waktu, dan tepat sasaran, dengan keamanan yang lebih baik.

3. Applying AI to core search algorithm (Menerapkan AI pada algoritma pencarian inti)

Microsoft juga telah menerapkan model AI pada mesin pemeringkat pencarian inti Bing, yang menghasilkan lompatan relevansi terbesar dalam dua dekade.

Dengan model AI ini, kueri penelusuran dasar pun menjadi lebih akurat dan relevan.

4. New user experience (Pengalaman pengguna yang baru)

Microsoft menata ulang cara Anda berinteraksi dengan penelusuran, browser, dan obrolan dengan menyatukannya dalam sebuah pengalaman terpadu.

Hal ini akan membuka cara yang benar-benar baru untuk berinteraksi dengan web.

Sumber gambar: Percakapan Abdul Azzam Ajhari dengan Microsoft Bing
Sumber gambar: Percakapan Abdul Azzam Ajhari dengan Microsoft Bing

OpenAI Meningkatkan Kemampuan ChatGPT

ChatGPT diluncurkan oleh OpenAI sebagai prototipe pada tanggal 30 November 2022, dan menarik perhatian serta perbincangan banyak kalangan sejak bulan Maret 2023 karena tanggapannya dalam menjawab yang jelas dan terperinci di berbagai bidang pengetahuan.

Namun, terkadang memiliki kecenderungan untuk memberikan tanggapan yang salah secara faktual dengan kepercayaan dirinya yang tinggi sebagai mesin, dan kemudian diidentifikasi sebagai kelemahan yang signifikan.

Pada April 2023, OpenAI meluncurkan sistem terbaru mereka yaitu GPT-4, yang merupakan sistem tercanggih yang pernah mereka buat. GPT-4 mampu menyelesaikan masalah yang sulit dengan akurasi yang lebih tinggi, berkat pengetahuan umum yang lebih luas dan kemampuan pemecahan masalah yang lebih baik.

Beberapa kemampuan baru GPT-4 antara lain kreativitas yang lebih tinggi dan kolaboratif, kemampuan untuk menerima input gambar dan menghasilkan deskripsi, klasifikasi, dan analisis, serta kemampuan untuk menangani teks hingga 25.000 kata.

Sumber gambar: Abdul Azzam Ajhari mengakses situs OpenAI ChatGPT
Sumber gambar: Abdul Azzam Ajhari mengakses situs OpenAI ChatGPT

GPT-4 juga melampaui ChatGPT dalam kemampuan penalarannya yang lebih maju dan mampu mencetak skor persentil lebih tinggi dibandingkan test-taker lainnya.

Selain itu, OpenAI juga memperhatikan keselamatan dan kesesuaian dalam pengembangan GPT-4. Mereka menghabiskan 6 bulan untuk membuat GPT-4 lebih aman dan sesuai.

Hasilnya, GPT-4 memiliki kemungkinan 82% lebih rendah untuk merespons permintaan konten yang tidak diizinkan dan 40% lebih mungkin untuk menghasilkan respons yang faktual dibandingkan dengan GPT-3.5 dalam evaluasi internal mereka.

Untuk memastikan keselamatan dan kesesuaian GPT-4, OpenAI menggunakan beberapa pendekatan, seperti melatih model dengan umpan balik manusia, terus memperbarui dan meningkatkan model berdasarkan penggunaan di dunia nyata, dan menggunakan kemampuan penalaran dan pengikuti instruksi GPT-4 dalam penelitian keselamatan mereka.

OpenAI juga bekerja sama dengan lebih dari 50 ahli untuk memberikan umpan balik awal dalam berbagai bidang, termasuk keamanan dan keselamatan AI.

Dengan memperhatikan aspek keselamatan dan kesesuaian, OpenAI berharap GPT-4 dapat memberikan manfaat yang lebih besar dan lebih aman bagi pengguna di masa depan. 

Apa yang sudah dilakukan oleh Google?

Pada tanggal 21 Maret 2023, Google mulai membuka akses ke Bard, mengundang pengguna untuk bergabung dalam daftar tunggu. Google Bard pertama kali diumumkan pada bulan Februari.

Sumber gambar: Abdul Azzam Ajhari mengakses situs Google Bard
Sumber gambar: Abdul Azzam Ajhari mengakses situs Google Bard

Namun, ternyata Google masih belum siap dalam menghadapi Microsoft dan OpenAI. Terlihat pada situs Google Bard, sampai dengan hari ini (1/5/2023) Bard masih dalam tahap eksperimen dan belum dapat diakses penuh secara publik.

Baca selengkapnya mengenai Google Bard yang telah rilis pada artikel berikut ini, Google Bard: Revolusi Komunikasi AI?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun