Ketika seorang manusia merasa bangga saat berbuat dosa, hal yang paling ditakutkan adalah efek yang akan menyasar hati menjadi mati. Apabila hati sudah mati, maka tidak akan timbul rasa gelisah saat berbuat dosa.
Rasulullah bersabda:
 ,
Â
"Jangan berlebihan dalam tertawa. Karena tertawa berlebihan dapat mematikan hati."
Gus Baha memberi penjelasan dari dalil tersebut. Bahwa tertawa atau bangga yang dapat menyebabkan hati menjadi mati adalah tertawa atau bangga saat berbuat dosa.
Biasanya, antara sikap merasa bangga dan sikap pamer saat perbuatan dosa adalah satu paket. Padahal, pamer kebaikan saja bisa dianggap ria, apalagi pamer perbuatan dosa.
Dalilnya jelas, bahwa seorang muslim wajib menutupi aib saudaranya. Terlebih untuk menutupi aibnya sendiri.
Dalam literatur hadits, orang yang pamer atau menceritakan perbuatan maksiat disebut dengan istilah mujahir.
Rasulullah bersabda:
"Tiap umatku akan diampuni, kecuali mujahir (orang yang pamer maksiat)."
b. Hindari sikap meremehkan saat berbuat dosa
Saat sudah kadung berbuat dosa dan hati sudah mulai gelisah. Sebaiknya, seseorang segera meninggalkan perbuatan dosa selagi ada waktu. Cepat-cepat untuk tidak meneruskan perbuatan dosanya. Apalagi, menganggap perbuatan dosa itu dengan kata tanggung.