Gua mengawali tulisan ini dengan hadits:
"Tiap anak Adam (manusia) pasti memiliki kesalahan. Dan sebaik-baiknya kesalahan adalah ia bertaubat setelah melakukan kesalahan itu."
Namun, dalil tersebut bukan berarti menjadi legitimasi bagi manusia untuk berbuat dosa secara serampangan.
Gua mencoba membagi fase perbuatan dosa:
1. Hendak berbuat dosa
2. Saat berbuat dosa
3. Setelah berbuat dosa
Fase hendak berbuat dosa
Artinya, belum berbuat tapi sudah ada niat berbuat dosa.
Ketika di fase ini, hendaknya seseorang mengurungkan untuk berbuat dosa atau maksiat. Dalil-dalil peringatan sudah terlalu banyak dengan akibat-akibat tertentu.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!