Setiap seni memiliki interpretasi di kepala setiap orang. Lagu Sandaran Hati milik Letto adalah lirik yang menghadirkan rasa penasaran di dalam jiwa gua.
Di lirik lagu ini, gua mencoba menggunakan sudut pandang seorang hamba terhadap Tuhan. Maksudnya, lirik ini adalah isi hati yang muncul dari diri seorang hamba terhadap Tuhan. Mari kita urai bait per bait.
Yakinkah kuberdiri di hampa tanpa tepi?
Bolehkah aku mendengarmu?
Terkubur dalam emosi, tanpa bisa bersembunyi
Aku dan nafasku merindukanmu
Terpuruk ku di sini, teraniaya sepi
Dan ku tahu pasti kau menemani
Dalam hidupku, kesendirianku
Bait lirik di atas menggambarkan keresehan seorang hamba bersama kesepian. Bingung mencari arah dan sandaran. Dan pada akhirnya, di dalam sepi dan kesendirian, ia menemukan jalan. Lalu lanjutan dari liriknya adalah:
Teringat kuteringat pada janjimu kuterikat
Hanya sekejap ku berdiri, kulakukan sepenuh hati
Peduli kupeduli siang dan malam yang berganti
Sedihku ini tak ada arti, jika kau lah sandaran hati
Lirik di atas menggambarkan puncak keyakinan terhadap takdir. Sehingga semua yang berputar di dunia ini, diyakini, merupakan tata aturan yang sudah diterapkan Tuhan sebaik-baiknya. Termasuk duka dan kesedihan, yang merupakan bagian dari takdir Tuhan. Bahwa kesedihan takkan memiliki arti jika Tuhan menjadi sandaran sejati.
Inikah yang kau mau? Benarkah ini jalanmu?
Hanyalah engkau yang kutuju
Pegang erat tanganku, bimbing langkah kakiku
Aku hilang arah tanpa hadirmu
Lirik di atas merupakan seutas keraguan, hingga akhirnya seorang hamba berserah pinta kepada sang Tuhan atas kesepian yang digambarkan di awal bait liriknya. Pada akhirnya, gua bisa mengubah liriknya secara mudah, hanya dengan mengganti satu huruf di beberapa kata menjadi huruf kapital. Kurang lebih seperti ini:
Yakinkah kuberdiri di hampa tanpa tepi?
Bolehkah aku mendengar-Mu?
Terkubur dalam emosi, tanpa bisa bersembunyi
Aku dan nafasku merindukan-Mu
Terpuruk ku di sini, teraniaya sepi
Dan ku tahu pasti Kau menemani
Dalam hidupku, kesendirianku
Teringat ku teringat pada janji-Mu ku terikat
Hanya sekejap ku berdiri, ku lakukan sepenuh hati
Peduli ku peduli siang dan malam yang berganti
Sedihku ini tak ada arti, jika Kau lah sandaran hati
Inikah yang Kau mau? Benarkah ini jalan-Mu?
Hanyalah Engkau yang kutuju
Pegang erat tanganku, bimbing langkah kakiku
Aku hilang arah tanpa hadir-Mu
Dalam gelapnya malam hariku
Teringat ku teringat pada janji-Mu ku terikat
Hanya sekejap ku berdiri, ku lakukan sepenuh hati
Peduli ku peduli siang dan malam yang berganti
Sedihku ini tak ada arti, jika Kau lah sandaran hati
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H