Mohon tunggu...
Aziz Baskoro Abas
Aziz Baskoro Abas Mohon Tunggu... Freelancer - Tukang Nulis

Doyan Nulis

Selanjutnya

Tutup

Music

Mengulik Lirik Lagu Letto - Sandaran Hati

4 Januari 2023   11:44 Diperbarui: 4 Januari 2023   12:02 1112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap seni memiliki interpretasi di kepala setiap orang. Lagu Sandaran Hati milik Letto adalah lirik yang menghadirkan rasa penasaran di dalam jiwa gua.

Di lirik lagu ini, gua mencoba menggunakan sudut pandang seorang hamba terhadap Tuhan. Maksudnya, lirik ini adalah isi hati yang muncul dari diri seorang hamba terhadap Tuhan. Mari kita urai bait per bait.

Yakinkah kuberdiri di hampa tanpa tepi?
Bolehkah aku mendengarmu?

Terkubur dalam emosi, tanpa bisa bersembunyi
Aku dan nafasku merindukanmu

Terpuruk ku di sini, teraniaya sepi
Dan ku tahu pasti kau menemani

Dalam hidupku, kesendirianku

Bait lirik di atas menggambarkan keresehan seorang hamba bersama kesepian. Bingung mencari arah dan sandaran. Dan pada akhirnya, di dalam sepi dan kesendirian, ia menemukan jalan. Lalu lanjutan dari liriknya adalah:

Teringat kuteringat pada janjimu kuterikat
Hanya sekejap ku berdiri, kulakukan sepenuh hati

Peduli kupeduli siang dan malam yang berganti
Sedihku ini tak ada arti, jika kau lah sandaran hati

Lirik di atas menggambarkan puncak keyakinan terhadap takdir. Sehingga semua yang berputar di dunia ini, diyakini, merupakan tata aturan yang sudah diterapkan Tuhan sebaik-baiknya. Termasuk duka dan kesedihan, yang merupakan bagian dari takdir Tuhan. Bahwa kesedihan takkan memiliki arti jika Tuhan menjadi sandaran sejati.

Inikah yang kau mau? Benarkah ini jalanmu?
Hanyalah engkau yang kutuju

Pegang erat tanganku, bimbing langkah kakiku
Aku hilang arah tanpa hadirmu

Lirik di atas merupakan seutas keraguan, hingga akhirnya seorang hamba berserah pinta kepada sang Tuhan atas kesepian yang digambarkan di awal bait liriknya. Pada akhirnya, gua bisa mengubah liriknya secara mudah, hanya dengan mengganti satu huruf di beberapa kata menjadi huruf kapital. Kurang lebih seperti ini:

Yakinkah kuberdiri di hampa tanpa tepi?
Bolehkah aku mendengar-Mu?

Terkubur dalam emosi, tanpa bisa bersembunyi
Aku dan nafasku merindukan-Mu

Terpuruk ku di sini, teraniaya sepi
Dan ku tahu pasti Kau menemani

Dalam hidupku, kesendirianku

Teringat ku teringat pada janji-Mu ku terikat
Hanya sekejap ku berdiri, ku lakukan sepenuh hati

Peduli ku peduli siang dan malam yang berganti
Sedihku ini tak ada arti, jika Kau lah sandaran hati

Inikah yang Kau mau? Benarkah ini jalan-Mu?
Hanyalah Engkau yang kutuju

Pegang erat tanganku, bimbing langkah kakiku
Aku hilang arah tanpa hadir-Mu

Dalam gelapnya malam hariku

Teringat ku teringat pada janji-Mu ku terikat
Hanya sekejap ku berdiri, ku lakukan sepenuh hati

Peduli ku peduli siang dan malam yang berganti
Sedihku ini tak ada arti, jika Kau lah sandaran hati

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun