Inikah yang kau mau? Benarkah ini jalanmu?
Hanyalah engkau yang kutuju
Pegang erat tanganku, bimbing langkah kakiku
Aku hilang arah tanpa hadirmu
Lirik di atas merupakan seutas keraguan, hingga akhirnya seorang hamba berserah pinta kepada sang Tuhan atas kesepian yang digambarkan di awal bait liriknya. Pada akhirnya, gua bisa mengubah liriknya secara mudah, hanya dengan mengganti satu huruf di beberapa kata menjadi huruf kapital. Kurang lebih seperti ini:
Yakinkah kuberdiri di hampa tanpa tepi?
Bolehkah aku mendengar-Mu?
Terkubur dalam emosi, tanpa bisa bersembunyi
Aku dan nafasku merindukan-Mu
Terpuruk ku di sini, teraniaya sepi
Dan ku tahu pasti Kau menemani
Dalam hidupku, kesendirianku
Teringat ku teringat pada janji-Mu ku terikat
Hanya sekejap ku berdiri, ku lakukan sepenuh hati
Peduli ku peduli siang dan malam yang berganti
Sedihku ini tak ada arti, jika Kau lah sandaran hati
Inikah yang Kau mau? Benarkah ini jalan-Mu?
Hanyalah Engkau yang kutuju
Pegang erat tanganku, bimbing langkah kakiku
Aku hilang arah tanpa hadir-Mu