Mohon tunggu...
Aziz Baskoro Abas
Aziz Baskoro Abas Mohon Tunggu... Freelancer - Tukang Nulis

Doyan Nulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Guru dan Ilmu "Zaman Now"

22 Februari 2018   09:55 Diperbarui: 10 Februari 2019   01:11 1268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pembagian ilmu menurut islam. Dok.pribadi

Lalu Allah juga mengutus seorang utusan atau Nabi pada tiap zamannya. Dalam hal ini, berarti manusia pada saat ini merupakan umat dari baginda Nabi Muhammad SAW. 

Rasulullah SAW diutus oleh Allah SWT untuk menyempurnakan akhlaq dan menjadi suri tauladan bagi umatnya. Jelas dalil itu tertuang didalam Al-Quran. Dan baru dalil itu yang gue tau. 

Jadi gue menyimpulkan kedua elemen ini yaitu Al-Quran dan Rasullulllah SAW merupakan kode keras dari Allah untuk manusia agar dapat mengenal-Nya.

Tugas kita sebagai umat islam adalah mengkaji dan membedah kedua kode itu. Tentu tidak mudah untuk memecahkan kode tersebut. Jika untuk memecahkan kode tersebut terbilang mudah, maka banyak manusia yang sudah menjadi Wali Allah SWT, bahkan neraka mungkin tidak akan laku karena mudahnya membedah kedua kode tersebut yang nyata-nyata datangnya dari sang Pencipta.

Untuk memecahkan kedua kode diatas, cara yang paling realistis adalah melalui penjelasan para Ulama yang telah mendedikasikan hidupnya untuk memecahkan kedua kode tersebut. 

Penjelasan dari kedua kode tersebut terangkum dalam kitab-kitab yang para Ulama karang. Ktab-kitab tersebut menjelaskan dengan gamblang dari berbagai macam persepektif. 

Islam terkenal dengan 4 imam besar yang mempunyai mazhab. Imam Ghazali, Imam Syafi'I, Imam Hambali, dan Imam Hanafi. Perbedaan mazhab itu bukan untuk memecah belah, justru perbedaan itu merupakan bukti dari fleksibilitas islam itu sendiri. Para imam besar tentu berpendapat berdasarkan hadits dan Al-Quran. Masih banyak ulama-ulama lain yang mengarang kitab yang tentunya bersandar pada Al-Quran dan Al-hadits. 

Kita tentu tidak hidup pada masa Rasulullah SAW, jaman khalifah, jaman tabi'in, maupun jaman tabi'ittabi'in. Kita hidup pada jaman berabad-abad setelahnya. Maka tidak dapat dipungkiri, kemungkinan besar kita tidak akan bisa memecahkan kedua kode tersebut tanpa bantuan para ulama.

Al-Quran dengan tata bahasa dan makna yang indah serta terangkumnya semua aspek-aspek kehidupan didalamnya, tentu tidak bisa ditafsirkan sembarangan. Pada sub sub tertentu mungkin kita bisa menafsirkanya. Tapi pada sub sub yang lain, membutuhkan ilmu tafsir yang jelas agar tidak salah tafsir dan tidak salah dalam memahaminya. Maka disinilah peran para ulama yang berusaha mentafsirkan ayat per ayat dari Al-Quran. Mulai dari asbabunnuzul ayat, fungsi ayat, d.l.l.

Sedangkan Utusan (Rasulullah SAW) merupakan contoh bagi para umatnya. Dalam diri Rasullullah juga terdapat sumber hukum yang disebut Hadits, baik itu hadits qowli, hadits 'amali, maupun hadits taqriri yang wajib kita pelajari. 

Peran Ulama dalam menjelaskan kehidupan Rasulullah dan Haditsnya juga sangat gamblang, mulai dari asbabul wurud hadits, fungsi hadits, d.l.l. Tentu lagi-lagi penjelasan tersebut dikarang melalui kitab-kitabnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun