Mohon tunggu...
Aziz Baskoro Abas
Aziz Baskoro Abas Mohon Tunggu... Freelancer - Tukang Nulis

Doyan Nulis

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Youtuber Indonesia, Miskin Konten?

9 Februari 2018   11:28 Diperbarui: 9 Februari 2018   11:56 689
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://www.macosbox.com

Era baru, muncul pula profesi baru. Selebgram, selebtweet, blogger, dan youtuber, merupakan sebagian dari banyaknya profesi baru yang muncul di era baru.

Gue coba underline youtuber. Banyak youtuber di Indonesia semakin kesini semakin cenderung membuat video yang hanya menshare aktifitas sehari hari, ya bisa kita bilang vlog. Entah si youtuber tersebut jalan jalan ke luar negri, review mobil mewah baru, acara ulang tahunya dibuat vlog, ya pokoknya hanya membuat video yang berisi kehidupan pribadi yang menurut gue dari kacamata konten, itu bisa dibilang miskin konten. Tetap ada konsep, namun minim. Bahkan kadang cenderung menshare tentang kehidupan yang "glamour" (klo gak glamour gak dijadiin konten kayanya).

PERTAMA, Gue pribadi gak tau, apakah mereka (youtuber) mungkin sudah merasa puas karena popularitas berupa viewers yang sudah tidak terbatas? sehingga konten menarik tidak lagi dibahas?

KEDUA, Orang orang yang menonton bahkan mensuscribe youtuber youtuber yang miskin konten, sampai sekarang gue belom mengerti apa yg ada di fikiran mereka. Mereka suka dengan tontonan yang hanya menyiarkan kehidupan pribadi si youtuber tersebut. Dasarnya apa kok bisa suka atau tertarik ? Apa value yang bisa dijual dari konten si youtuber itu sehingga menarik buat ditonton?

Karena gini, banyak youtuber yang lebih viral karena popularitasnya, bukan karena konten videonya. Banyak kok youtuber yang gue salut. Bikin konten gak asal asalan, kreatif parah. Cuma gak banyak yang nonton karena si empunya youtube gak punya popularitas. Why reality would happened like that? Thats all.

Gue gak benci youtubernya, tapi hanya mempertanyakan kontenya. Thats all.

*Salam seruput

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun