Mohon tunggu...
Abdul Aziz
Abdul Aziz Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

bervespa menikmati alam dan tata ruang kota

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Memahami Kredibilitas Survei Antara Data Objektif Litbang Kompas dan Muatan Politis Survei Celios

24 Januari 2025   16:29 Diperbarui: 24 Januari 2025   16:29 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Survei Litbang Kompas yang viral memberikan gambaran jelas tentang kinerja pemerintah dalam berbagai aspek, seperti ekonomi, sosial, dan isu-isu penting lainnya. Dengan metodologi yang terukur dan transparan, survei ini memperlihatkan persepsi masyarakat terhadap kebijakan pemerintah, apakah efektif atau membutuhkan evaluasi. Hasil survei ini menunjukkan bahwa masyarakat menginginkan perbaikan berkelanjutan, terutama dalam ketahanan ekonomi dan kesejahteraan sosial. Meski beberapa aspek mendapat respons positif, pemerintah perlu terus beradaptasi dengan harapan yang berkembang.

Survei ini menjadi sinyal bagi pemerintah untuk lebih terbuka dalam menerima kritik dan masukan, agar kebijakan yang diambil semakin responsif dan sesuai dengan kebutuhan rakyat. Litbang Kompas terbukti kredibel, dengan metodologi yang jelas dan terukur. Keakuratan hasilnya didukung prosedur transparan, mencerminkan opini publik secara objektif. Dengan pendekatan sistematis, survei ini memberikan gambaran akurat mengenai kinerja pemerintah, baik dalam ekonomi maupun kebijakan sosial, menjadi alat ukur valid untuk menilai efektivitas kebijakan pemerintah dan merespons harapan masyarakat.

Namun, munculnya survei tandingan dari Celios yang bertentangan dengan Litbang Kompas menimbulkan pertanyaan soal validitas dan transparansi metodologi. Perbedaan hasil ini mengingatkan kita akan pentingnya prosedur yang jelas dan terukur dalam setiap survei. Masyarakat perlu lebih kritis dalam menilai kualitas survei, serta memastikan bahwa data yang disajikan objektif dan dapat dipertanggungjawabkan. Kejelasan sumber dan metodologi menjadi kunci untuk menentukan kredibilitas survei tersebut.

Keabsahan survei bergantung pada metodologi yang transparan dan prosedur pengumpulan data yang jelas. Survei dari lembaga kredibel, seperti Litbang Kompas, mengikuti standar yang objektif dan menggunakan sampel representatif, memastikan hasil yang akurat. Namun, penting untuk memastikan bahwa hasil survei sesuai dengan kondisi riil di lapangan. Jika temuan survei mencerminkan pengalaman sehari-hari masyarakat, maka survei tersebut lebih dapat dipercaya dan relevan dengan dinamika sosial yang ada.

Jelas terlihat bahwa survei dari Celios bermuatan politis, mengingat perbedaan tajam dengan survei independen seperti Litbang Kompas. Survei yang dipengaruhi oleh kepentingan politik sering kali menggunakan metodologi yang dipertanyakan, baik dalam pemilihan sampel maupun interpretasi data, untuk mendukung narasi tertentu. Hal ini dapat menyesatkan publik, mengingat survei seharusnya menjadi alat objektif untuk mencerminkan opini masyarakat. Oleh karena itu, masyarakat perlu lebih kritis dalam menilai kualitas dan tujuan survei, memastikan data yang disajikan didasarkan pada fakta yang valid, bukan agenda tertentu.

Berbagai program yang digagas Presiden Prabowo terbukti bisa dirasakan langsung oleh masyarakat terutama golongan menengah ke bawah jadi wajar jika survei kompas hasilnya positif, namun munculnya angka penilaian kinerja presiden prabowo yang mendapatkan skor angka 5 dari 10 dan wapres Gibran yang mendapatkan angka 3 dari 10 seolah ingin mengajak publik bernostalgia dalam debat pilpres 2024 yang lalu dimana hanya kubu Anies Baswedan yang mengeluarkan angka 11 dari 100, entah ini hanya kebetulan atau tidak, yang jelas dari isu angka inilah menjadi titik awal kemenangan pasangan Prabowo- Gibran dalam pilpres 2024 yang lalu.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun