Kewajiban negara juga melindungi populasi. Dalam konteks wabah penyakit menular, negara wajib menekan angka kematian dan dampak sekecil mungkin yang disebabkan oleh penyakit tersebut.Â
Ini bukan soal negara berperan sebagai Tuhan. Tidak seperti itu, negara memang harus berusaha secara maksimal untuk menekan dampak negatif dari pandemi. Mulai dari dampak kematian, ekonomi, sosial dan budaya.
Pengendalian terhadap suatu wabah, juga menjadi tanggung jawab negara dalam rangka melindungi rakyatnya. Maka dari itu ada protokol kesehatan yang wajib ditaati oleh seluruh rakyat termasuk pejabat.
Hari ini dapat saya sampaikan bahwa vaksin Covid-19 untuk seluruh warga masyarakat adalah GRATIS. Dan saya akan menjadi yang pertama menerima vaksin.
Tidak ada alasan masyarakat tidak mendapatkan atau meragukan keamanan vaksin. pic.twitter.com/BnSbbkq3Zj--- Joko Widodo (@jokowi) December 16, 2020
Saat tulisan ini dibuat, bersamaan dengan pandemi Covid-19 sedang melanda dunia. Tak terkecuali Indonesia. Presiden telah mengumumkan bahwa vaksin Covid-19 akan diberikan secara gratis untuk rakyat Indonesia dan ia juga menjadi orang pertama penerima vaksinasi.
Memang sudah seharusnya negara memberikannya secara gratis. Bahkan, sejak awal pandemi seharusnya ini sudah dipikirkan dan diumumkan kepada rakyat. Tapi, tak masalah. Lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali. Patut kita apresiasi.
Jika vaksin gratis, semua rakyat bisa mendapatkan fasilitas tersebut. Cakupan pemerintah dalam melindungi rakyat akan semakin luas. Secara tidak langsung kebermanfaatannya juga besar.Â
Ingat, penduduk yang sehat akan meningkatkan produktivitas. Selain itu ekonomi juga akan kembali perlahan normal. Langkah yang diambil pemerintah ini sangat tepat dan public goods.
Bagaimana pendistribusian vaksin yang efektif?
Distribusi vaksin merupakan hal yang paling krusial. Ini menyangkut hajat hidup orang banyak. Aspek produksi tidak bisa dilepaskan dari distribusi. Asal usul vaksin, sesuai standar atau tidak, dan efek samping juga menjadi hal penting.