Sebenarnya vaksin ini memang tergolong murah harganya. Tujuan membeli vaksin murah ini agar seluruh masyarakat hingga lapisan bawah dapat menjangkaunya. Menurut Bambang Heriyanto, Corporate Secretary PT Bio Farma, harga vaksin ini sekitar Rp200 ribu.
Vaksin ini sebenarnya sudah memenuhi syarat untuk mendapat label halal. Kepala BPOM Penny K Lukito menyampaikan, bahwa aspek kehalalan vaksin, telah diperiksa oleh MUI.Â
MUI juga membahas soal fatwa vaksin COVID-19 dalam Musyawarah Nasional MUI yang digelar pada 25-27 November. Tinggal menunggu surat dan sertifikasi halalnya saja.
Lalu kita harus bersikap seperti apa untuk menyikapi vaksin ini?
Pertama, jika senang bergembiralah sewajarnya, jika tak senang jangan membabi buta
Kedatangan vaksin Sinovac ini melahirkan dua kubu besar. Ada yang gembira. Ada yang sok marah. Bagi kita yang bergembira, jangan pernah meremehkan protokol kesehatan. Karena vaksin sudah datang, maka kita tak patuh protokol. Jangan sampai seperti itu. Ingat, vaksin masih dalam uji coba.
Bagi Anda yang marah, bertanya-tanya, mengkritik pemerintah karena vaksin yang didatangkan adalah kualitas rendah. Tenang, jangan gegabah. Semua vaksin kelak akan hadir di Indonesia, mulai dari, Sinovac, Sinofarm, Moderna, Pfizer, Astra Zeneca, dan lainnya.Â
Semua vaksin masih diproses dan dievaluasi oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Agar benar-benar efektif sebelum didistribusikan & diberikan kepada masyarakat. Jadi semua masyarakat harus bersikap sewajarnya saja dan tetap belajar tentang vaksin untuk menambah pengetahuan.
Kedua, percayalah bahwa tenaga medis dan kesehatan serta pemerintah tidak main-main dalam memberi vaksin
Para medis bersama tenaga kesehatan, perawat, dokter, supir ambulan, asisten dokter, dan lainnya telah berjuang sedemikian kuat untuk melawan virus Corona. Pemerintah juga telah melakukan pertahanan serta pengendalian wabah pandemi ini dengan ketat.
Tak semua orang memahami tentang vaksin. Perlu ilmu dan pengetahuan secara khusus. Untuk kita yang bukan bidangnya, perlu belajar. Paling tidak kita riset kecil-kecilan sebelum mengeluarkan pendapat bahwa vaksin yang didatangkan bagus atau tidak.Â
Jangan sembarangan dan serampangan dalam berpendapat. Lebih bijaksana, kita diam jika tidak mengerti dan berusaha belajar mencari tahu tentang vaksin. Agar situasi tetap kondusif. Kita harus menghargai para relawan yang rela pasang badan, berjuang demi melawan virus Covid-19 ini.
Ketiga, tetap sabar dan memantau perkembangan vaksinÂ
Sebenarnya, beberapa negara sudah bersiap vaksinasi. Indonesia bisa dibilang sedikit lamban. Tapi itu tak jadi soal, seperti kata pepatah "Lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali" Jadi kita harus lebih sabar, toh pengujian vaksin sudah dimulai.