Perlahan pelan kurasakan dengan dalamÂ
Aku menjamah
Lembut dan kasar urat-urat kolase rutinitasÂ
Aku merengkuh
Dengan genggamanku penuh kepalanÂ
Aku menggambar
Kanvas yang sangat kurindukanÂ
Aku melukis
Dengan tinta-tinta gemerlap merah yang bercucuranÂ
Lambaian cinta itu menunjukkan warna keceriaan
Saling menggandeng, bukan menudingÂ
Di sini aku menunjuk dan menantang
Di sela getar-getar keheningan yang beraroma percintaanÂ
Di sini aku memegang kuasa
Akan kubawa melintasi sahara kehidupanÂ
Aku memang bukan kesempurnaan untukmu
Tapi aku adalah kepalan-kepalan kebahagiaanÂ
Karena aku selalu menggenggam dirimu!Â
Alka, 18 November 2020Â
***Â
Puisi Anatomi Sebelumnya: Mata, Telinga dan BibirÂ