Surat Kabar Mahasiswa
(SKM) AMANAT
Ajang Kreativitas Mahasiswa di Bidang Jurnalistik
------------------------------------------------------------
Sejarah
1984, menjadi awal sejarah Surat Kabar Mahasiswa (SKM) AMANAT. Dilatarbelakangi kesadaran bahwa budaya menulis mahasiswa masih sangat lemah, beberapa orang yang berperan sebagai ‘bidan’ kemudian mencoba melahirkan ‘janin’ SKM AMANAT.
Maka dibentuklah tim pendiri pers mahasiswa IAIN Walisongo, yang segera melakukan studi komparatif ke redaksi Surat Kabar BENTENG Kampus APPD Semarang dan redaksi Koran Kampus Manunggal Undip pada 10 Maret 1984. Dua hari kemudian, tim yang diketuai oleh Ainur Rohim (sekarang Produser Seputar Indonesia RCTI), mengadakan rapat dengan jajaran BKPM yang diketuai oleh M Nafis Jumalia, dengan konsep pendirian pers mahasiswa. Melakukan pembagian tugas operasional dan persiapan penataran ke redaksi Suara Merdeka, 15 Maret 1984.
Adapun pemilihan anggota redaksi dilaksanakan sehari sebelum berangkat ke Suara Merdeka. Drs. Badjuri Nachrowi terpilih sebagai Pemimpin Umum, sedang Pemimpin Redaksi dipercayakan pada Ainur Rohim.
Setelah materi pendiriannya dirasa cukup, disertai dukungan dewan pembimbing seperti Drs Ibnu Jarir, Drs A Qodri Azizi, Drs Aminuddin Sanwar dan Drs M Amin Syukur, maka rapat redaksi perdana pun digelar pada 27 Juli 1984. 16 hari kemudian, tepatnya 14 Agustus, terbitlah edisi perdana SKM Amanat. Sejak itulah tonggak baru pers mahasiswa IAIN Walisongo ditorehkan.
Aktivitas SKM Amanat
Laiknya lembaga pers mahasiswa lainnya, SKM Amanat tidak hanya menjalankan satu macam pekerjaan saja: penerbitan. Setidaknya ada 4 bidang garapan yang harus dilakukan: 1) bagian umum (organisasi) 2)ketatausahaan, 3) keredaksian, 4)penelitian, pengembangan dan pengkaderan (Litbang).