Mohon tunggu...
Abdulah RahmanArif
Abdulah RahmanArif Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas YARSI

Mahasiwa akuntansi dengan peforma akademik dan kemampuan interpersonal yang baik. Saat ini, ingin mengembangkan kemampuan analisis data keuangan, audit, dan manajemen keuangan di lingkup profesional . Selain itu, memiliki problem solving skill, adaptasi, dan leadership skill

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Implementasi Balanced Scorecard Sebagai Alat Strategis dalam Pengelolaan Kinerja

9 Januari 2024   07:34 Diperbarui: 9 Januari 2024   07:44 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Worklife. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Dalam era persaingan global yang semakin ketat, pengelolaan kinerja perusahaan menjadi hal yang sangat penting. Dalam upaya untuk mencapai kesuksesan jangka panjang, perusahaan harus dapat melacak dan mengukur kinerja mereka dengan efektif. Salah satu alat yang telah terbukti efektif dalam pengelolaan kinerja adalah Balanced Scorecard. Dalam artikel ini, kita akan membahas mengenai implementasi Balanced Scorecard sebagai alat strategis dalam pengelolaan kinerja. 

Balanced Scorecard adalah suatu konsep manajemen strategis yang dikembangkan oleh Robert Kaplan dan David Norton pada tahun 1992. Konsep ini bertujuan untuk menyediakan kerangka kerja yang komprehensif dalam mengukur dan melacak kinerja perusahaan. Balanced Scorecard terdiri dari empat perspektif utama, yaitu perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses internal, dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan. 

Implementasi Balanced Scorecard membutuhkan beberapa langkah yang harus diikuti dengan hati-hati. Berikut adalah langkah-langkah yang dapat diikuti dalam mengimplementasikan Balanced Scorecard:

A. Menetapkan Visi dan Strategi Perusahaan

Langkah pertama dalam implementasi Balanced Scorecard adalah menetapkan visi dan strategi perusahaan. Visi dan strategi perusahaan akan menjadi dasar dalam merumuskan indikator kinerja yang relevan dalam setiap perspektif Balanced Scorecard.

B. Identifikasi dan Prioritaskan Indikator Kinerja

Setelah visi dan strategi perusahaan ditetapkan, langkah selanjutnya adalah mengidentifikasi dan memprioritaskan indikator kinerja yang relevan dalam setiap perspektif Balanced Scorecard. Indikator kinerja harus dapat mengukur pencapaian tujuan strategis perusahaan.

C. Pengumpulan Data dan Pengukuran Kinerja

Setelah indikator kinerja ditetapkan, langkah berikutnya adalah melakukan pengumpulan data dan pengukuran kinerja. Data yang dikumpulkan harus akurat dan relevan untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai kinerja perusahaan.

D. Analisis dan Perbaikan Kinerja

Setelah data dikumpulkan dan diukur, langkah selanjutnya adalah menganalisis kinerja perusahaan. Hasil analisis akan memberikan wawasan tentang kekuatan dan kelemahan perusahaan serta peluang untuk perbaikan. Dengan memanfaatkan hasil analisis, perusahaan dapat mengadopsi tindakan perbaikan yang diperlukan.

E. Komunikasi dan Pengawasan

Langkah terakhir dalam implementasi Balanced Scorecard adalah komunikasi dan pengawasan. Hasil pengukuran kinerja harus dikomunikasikan kepada seluruh karyawan agar mereka dapat memahami tujuan perusahaan dan berkontribusi secara aktif dalam mencapainya. Selain itu, pengawasan terus-menerus harus dilakukan untuk memastikan bahwa indikator kinerja yang ditetapkan terus diikuti dan diperbaiki jika diperlukan. 

Implementasi Balanced Scorecard telah terbukti memberikan berbagai manfaat dalam pengelolaan kinerja perusahaan. Beberapa manfaat tersebut antara lain:

A. Fokus pada tujuan strategis

Dengan adanya Balanced Scorecard, perusahaan dapat fokus pada tujuan strategis yang telah ditetapkan. Indikator kinerja yang relevan dalam setiap perspektif akan membantu perusahaan dalam melacak pencapaian tujuan tersebut.

B. Peningkatan komunikasi dan koordinasi

Balanced Scorecard juga meningkatkan komunikasi dan koordinasi antara departemen dan individu dalam perusahaan. Dengan adanya indikator kinerja yang jelas, setiap anggota tim dapat memahami bagaimana kontribusinya berdampak pada pencapaian tujuan perusahaan secara keseluruhan.

C. Pengambilan keputusan yang lebih baik

Dengan adanya data kinerja yang akurat dan relevan, perusahaan dapat membuat keputusan yang lebih baik. Indikator kinerja dalam Balanced Scorecard memberikan informasi yang diperlukan untuk mengidentifikasi masalah dan peluang yang dapat mempengaruhi keberhasilan perusahaan.

D. Pengelolaan risiko yang lebih efektif

Balanced Scorecard juga membantu perusahaan dalam mengelola risiko dengan lebih efektif. Dengan adanya indikator kinerja yang terkait dengan risiko, perusahaan dapat mengidentifikasi dan mengendalikan risiko yang dapat mempengaruhi kinerja perusahaan. 

Implementasi Balanced Scorecard sebagai alat strategis dalam pengelolaan kinerja perusahaan merupakan langkah yang penting dalam mencapai kesuksesan jangka panjang. Dengan adanya Balanced Scorecard, perusahaan dapat memetakan visi dan strategi mereka ke dalam indikator kinerja yang relevan. Selain itu, Balanced Scorecard juga memberikan manfaat dalam meningkatkan komunikasi dan koordinasi, pengambilan keputusan yang lebih baik, dan pengelolaan risiko yang lebih efektif. Oleh karena itu, perusahaan harus mempertimbangkan untuk mengimplementasikan Balanced Scorecard sebagai alat strategis dalam pengelolaan kinerja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun