Mohon tunggu...
Abdulah Mazid
Abdulah Mazid Mohon Tunggu... Mahasiswa - Masyarakat

Hai! Saya Abdul; orang biasa yang terkadang suka membaca, menulis, memancing dan tidur.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

[Puisi] Pubertas

4 Juli 2024   06:32 Diperbarui: 4 Juli 2024   06:55 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

PUBERTAS

Aku memulai hari dengan langkah tak terarah

Berjalan ke manapun tawa menuntunku

Ke lorong-lorong gelap, tempat mimpi-mimpi menangis dalam senyap, 

gedung-gedung tinggi tempat tawa-tawa picik memekik.

Tempat-tempat semacam itu tak pernah kehabisan lelucon untuk ditertawakan

Sampai pada saat, di mana intuisi menamparku dengan kasar 

Ia memaksaku untuk kembali sadar 

Lantas membenamkanku ke dalam kenang yang susah payah ku buang.

Yaa, Aku ingat

Dulu sekali, tentangmu adalah do'a kesukaanku.

Di setiap detak yang kurasakan dalam setiap detik yang kulalui kala itu, 

aku sangat menikmatinya.

Tapi apa mau dikata, kini kau terlampau jauh di sana

Aku yang sekarang tak mungkin mampu meraih mu

Meski demikian, kau tak pernah sedikit pun menjadi asing

Bagiku, kau selalu ada di sini, di dalam diriku

Di suatu sudut di kepalaku.

Cirebon, Desember 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun