Sekoar pengakuan, lebih tidak.
Kepada suciawan-suciawati:
Ah, kaliIri Without Dengki_
Sekoar pengakuan, lebih tidak.
Kepada suciawan-suciawati:
Ah, kalian yang suci
Makan kurma,
Sedang aku minum soda
Kalian yang suci
Minum air—doa bersama,
Sedang aku ngopi dicampur senja
Ah! Kalian yang suci
Memuja-meminta tiada tara
Sedang aku mohon ampun saja
Setengah takut setengah tau diri.
Ah, kalian yang suci
Sedang aku terdakwa
masuk neraka
Harap harap
Tak divonis seumur hidup
“Kau tau, hidup setelah kehidupan
berarti keabadian”—katanya penuh keyakinan.
Ah, kalian yang suci
Sedang aku mengunyah ayat suci
sambil meneguk puisi
Ah! kalian yang suci
Putih-putih kaki-kepala
Sedang aku kumuh
ternoda.
Jelata!
Serang, 24 Mei 2024
A.m.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H