Mohon tunggu...
Abdulah Mazid
Abdulah Mazid Mohon Tunggu... Mahasiswa - Masyarakat

Hai! Saya Abdul; orang biasa yang terkadang suka membaca, menulis, memancing dan tidur.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

[Puisi] Iri Without Dengki

25 Mei 2024   08:00 Diperbarui: 25 Mei 2024   15:04 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sekoar pengakuan, lebih tidak.

Kepada suciawan-suciawati:

Ah, kaliIri Without Dengki_

Sekoar pengakuan, lebih tidak.
Kepada suciawan-suciawati:
Ah, kalian yang suci
Makan kurma,
Sedang aku minum soda
Kalian yang suci
Minum air—doa bersama,
Sedang aku ngopi dicampur senja

Ah! Kalian yang suci
Memuja-meminta tiada tara
Sedang aku mohon ampun saja
Setengah takut setengah tau diri.

Ah, kalian yang suci
Sedang aku terdakwa
masuk neraka
Harap harap
Tak divonis seumur hidup
“Kau tau, hidup setelah kehidupan
berarti keabadian”—katanya penuh keyakinan.

Ah, kalian yang suci
Sedang aku mengunyah ayat suci
sambil meneguk puisi

Ah! kalian yang suci
Putih-putih kaki-kepala
Sedang aku kumuh
ternoda.
Jelata!

Serang, 24 Mei 2024

A.m.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun