Nyanyian itu terdengar lagi, lirih.
Namun bukan di malam sabtu
Dan aku mendengar dengan cara
yang sama sekali lain,
Aku mendengar dengan kedua tanganku.
Aku mendengar dengan kaki-kakiku.
Aku mendengar dengan mulut dan mataku.
Sedang telingaku tuli,
hanya kepada nyanyian itu
Dan hanya karena nyanyian itu,
Mulutku tak dapat mengucap
Mataku tak kuasa menatap
Tanganku tak mampu meraih
Kaki-kakiku beku.
Ia mendekat.
Makin mendekat,
Ditatapnya seluruhku lekat-lekat,
Sampai ia berhenti.
Entah memberhentikan diri,
Atau diberhentikan waktu.
Atau sesuatu yang lebih kuasa dari waktu.
"Terima kasih sudah menyelamatkanku"
Serang, 25 April 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H