Setiap bulir adalah tawa.
Setiap teguk adalah cinta.
Setiap jeda adalah rindu.
Di tepi kamar,
Di dekat jendela.
Di hadapan cermin milik nona pertama
Mengenang.
Yang pernah menggenang
Seluruh pikiran,
tanpa tapi
Serang, 2024
Baca juga: [Puisi] Mata yang Ingin Kupeluk
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Baca juga: Puisi: Tanah Kita
Baca juga: Cerpen: Ulat Kesepian dan Belalang Periang
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!