Malam diam-diam memeluk Bulan
Mencium pucuk kepalanya
Membelai rabut ikalnya
yang hitam legam
Bulan tersipu, hendak menyembunyikan
semu merah di pipinya,
namun sia-sia
Baca juga: [Puisi] Mata yang Ingin Kupeluk
Malam memandangi BulanÂ
penuh cinta
Bulan diam-diam membalas Malam
dengan seutas do'a
kepada pemilik semesta raya
"Tuhan, izinkan aku mencintainya
Tidak lebih dari aku mencintaiMu
Dan tidak kurang dari aku mencintaiKu"
Aamiin.
Cirebon, 2024
Baca juga: Puisi: Tanah Kita
A.m.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Baca juga: Aku atau Kau?
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!