Kabar baiknya adalah jika Tuan Pemilik berhasil membesarkannya, maka ia akan menuai pujian dan sorotan publik. Sangat hebat bukan? Manusia ternyata bisa lebih tahu dan pandai dalam membesarkan anak Harimau daripada Harimau-Harimau itu sendiri. Jikalau Tuan Pemilik gagal membesarkan, maka sudah barang maklum bahwa manusia itu bukan Harimau. Tuan Pemilik sebagai manusia masih belajar dan terus belajar dalam membesarkan anak-anak Harimau.
Sekali lagi, kan saya sudah bilang, Harimau Youtuber itu fungsinya adalah EDUKASI. Maka sudah menjadi kewajibannya untuk dijadikan bahan pembelajaran bagi para Tuan Pemilik. Sebagai sarana belajar untuk mengetahui dan mengalami secara langsung merawat hewan Harimau.
Tapi ini semua ini hanyalah kisah fiksi, Harimau Youtuber itu tak pernah ada. Harimau akan selalu menjadi Harimau. Tatkala ia diperlakukan bagaimanapun ia adalah Harimau yang bebas. Hanya saja ia salah nasib. Pada akhirnya semua Harimau sepakat dan satu suara, bahwa konservasi manusia kepada Harimau tak akan berguna jika semua perlakuan tidak ditujukan untuk Pelepasliaran. Salam Harimau! Rawrrr.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H