Mohon tunggu...
abdul afit
abdul afit Mohon Tunggu... Freelancer - Tutor geografi

Bumi dan bola, sama-sama bundar!

Selanjutnya

Tutup

Bola

AFC Harus Ubah Format Kualifikasi Turnamen Level Umur

28 Oktober 2024   10:53 Diperbarui: 28 Oktober 2024   11:12 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kelolosan timnas Indonesia ke Piala Asia U17 2025 membuat atmosfer media sosial memanas. Warganet terbelah antara pihak yang merayakan dan pihak yang memandang sebelah mata kelolosan timnas. 

Sebagian warganet setuju bahwa strategi yang dijalankan kedua tim, Indonesia dan Australia untuk lolos ke Piala Asia U17 2025. Warganet yang mendukung beranggapan bahwa strategi ini tidak menyalahi aturan. Selain itu, lolos atau tidak hasilnya sama aja, pemain akan dihujat juga. Jadi, yang terpenting Indonesia lolos!

Sementara warganet dipihak yang berseberangan menganggap Indonesia menerapkan standar ganda. Dulu mencaci Thailand dan Vietnam yang bermain mata di Piala AFF U19 2023, namun menerapkan hal serupa di kualifikasi Piala Asia U17. Lebih baik kalah terhormat daripada lolos dengan sepak bola gajah, begitulah mereka berucap.

Format kompetisi harus diubah 

Selama ini format kompetisi yang dipakai oleh konfederasi sepak bola Asia (AafC) memang cenderung rumit dan berpotensi tricki. Padahal tersedia pilihan format kompetisi yang lebih sederhana dan lebih baik untuk perkembangan pemain.  

AFC terdiri dari 47 negara anggota asosiasi . Sejauh ini AFC menerapkan format kompetisi menjadi 10 grup dengan setiap grupnya berisi 4 hingga 5 tim. Dengan satu tim sudah dipastikan lolos sebagai tuan rumah, maka tersedia 15 tiket di babak kualifikasi.  Sebanyak 10 juara grup lolos otomatis dan 10 runner up adu nasib dalam pemeringkatan 5 runner up terbaik untuk tiket tersisa. 

Dengan aturan ini, kelolosan suatu tim dalam pemeringkatan runner up terbaik sangat bergantung dengan hasil pertandingan di grup-grup lainnya. Ya, ini sangat tricki. Bisa saja grup-grup lain bermain mata atau bermain aman untuk saling lolos dan  mengeliminasi tim dari grup lainnya. Seperti yang terjadi antara Indonesia dan Australia .

Format Ideal

Penulis memiliki pandangan yang sederhana mengenai perubahan format yang bisa diambil oleh AFC untuk setidaknya meminimalkan terjadinya tricki diantara tim-tim yang terlibat. Walaupun peluang tricki itu tetap ada. Setidaknya hal itu hanya terjadi dalam grup terkait saja.

Untuk edisi kualifikasi Piala Asia level umur selanjutnya (U17, U20 dan U23) AFC hanya perlu membagi 45 tim (satu tim tuan rumah dan juara edisi sebelumnya tidak ikut kualifikasi) menjadi 7 grup dengan satu grup berisi 6 hingga 7 tim. Sebanyak empat grup berisi 6 tim dan tiga grup berisi 7 tim. 

Maka format kelolosan tim adalah sebagai berikut: sebanyak 14 tim berstatus juara dan runner up grup berhak lolos ke babak utama turnamen. Sederhana bukan?

Kelebihan format ini:

1. Jumlah pertandingan lebih banyak. Pemain muda lebih banyak mendapatkan pengalaman bertanding sehingga bagus untuk perkembangan mereka.

2. Sederhana, juara dan runner up grup langsung lolos otomatis. 

3. Tidak berpotensi tricki dengan grup lain

Kekurangan:

1. Tim juara edisi sebelumnya mendapatkan keistimewaan padahal skuad pemain yang bermain sudah berubah karena overage.

2. Pembengkakan biaya akomodasi bagi tim tuan rumah kualifikasi karena menanggung jumlah tim yang lebih banyak

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun