Bandara ini terletak di Kabupaten Kulon Progo sekitar 45 km dari pusat kota Yogyakarta. Bandara ini secara resmi dibuka pada  6 Mei 2019. Bandara yang tergolong baru dan modern ini seharusnya lebih memperhatikan aspek mitigasi bencana mengingat pelajaran dari gempa dan tsunami Aceh pada 26 Desember 2004 lalu, namun faktanya tidak demikian.Â
Bandara ini berada di dataran rendah dengan ketinggian hanya 7 meter di atas permukaan laut. Terminal kedatangan penumpang hanya berjarak 900 meter dan landasan pacu pesawat hanya berjarak 300 meter dari garis pantai terdekat. Jika gempa dan tsunami megathrust terjadi, bandara internasional ini sangat terancam diterjang dan ditelan gelombang tsunami yang datang dari Samudera Hindia di selatan.
3. Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai
Bandara ini dibangun persisi dibibir pantai dan berada diketinggian hanya 4 meter di atas permukaan laut. Kedua kombinasi lokasi dan ketinggian ini menjadikan bandara ini paling terancam ditelan tsunami.Â
Bandara Internasional Ngurah Rai disinggahi lebih dari 12 juta penumpang dan lebih dari 87 ribu pesawat pada 2022 menjadikan bandara ini sangat beresiko menimbulkan kerugian nyawa dan materi sangat besar jika gelombang tsunami bergolak akibat subduksi lempeng Eurasia dan Indo-Australia di Samudera Hindia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H