Mohon tunggu...
abdul afit
abdul afit Mohon Tunggu... Freelancer - Tutor geografi

Bumi dan bola, sama-sama bundar!

Selanjutnya

Tutup

Nature

3 Bandara Internasional di Sumatera, Jawa dan Bali Terancam Ditelan Tsunami Megathrust

1 September 2024   18:08 Diperbarui: 3 September 2024   18:37 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bandara ini terletak di Kabupaten Kulon Progo sekitar 45 km dari pusat kota Yogyakarta. Bandara ini secara resmi dibuka pada  6 Mei 2019. Bandara yang tergolong baru dan modern ini seharusnya lebih memperhatikan aspek mitigasi bencana mengingat pelajaran dari gempa dan tsunami Aceh pada 26 Desember 2004 lalu, namun faktanya tidak demikian. 

Bandara Internasional Yogyakarta (foto: Google Earth)
Bandara Internasional Yogyakarta (foto: Google Earth)

Bandara ini berada di dataran rendah dengan ketinggian hanya 7 meter di atas permukaan laut. Terminal kedatangan penumpang hanya berjarak 900 meter dan landasan pacu pesawat hanya berjarak 300 meter dari garis pantai terdekat. Jika gempa dan tsunami megathrust terjadi, bandara internasional ini sangat terancam diterjang dan ditelan gelombang tsunami yang datang dari Samudera Hindia di selatan.

3. Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai

Bandara ini dibangun persisi dibibir pantai dan berada diketinggian hanya 4 meter di atas permukaan laut. Kedua kombinasi lokasi dan ketinggian ini menjadikan bandara ini paling terancam ditelan tsunami. 

Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali (foto: Google Earth)
Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali (foto: Google Earth)

Bandara Internasional Ngurah Rai disinggahi lebih dari 12 juta penumpang dan lebih dari 87 ribu pesawat pada 2022 menjadikan bandara ini sangat beresiko menimbulkan kerugian nyawa dan materi sangat besar jika gelombang tsunami bergolak akibat subduksi lempeng Eurasia dan Indo-Australia di Samudera Hindia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun