Mohon tunggu...
abdul afit
abdul afit Mohon Tunggu... Freelancer - Tutor geografi

Bumi dan bola, sama-sama bundar!

Selanjutnya

Tutup

Nature

Melihat Jejak Letusan Gunung Api di Indonesia Melalui Citra Satelit

4 Juni 2024   10:27 Diperbarui: 5 Agustus 2024   02:45 262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lava hasil letusan terakhir Gunung Api Banda pada 1988 masih terlihat di lereng sisi utara dan selatan (foto: Google earth )

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat terdapat 127 gunung api aktif di Indonesia dimana jumlah tersebut 13% dari total jumlah gunung api aktif di dunia. Gunung Api ini tersebar di Pulau Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kepulauan Maluku, Pulau  Sulawesi dan pulau-pulau kecil di sebelah utara Sulawesi. 

Sebanyak 76 gunung api di Indonesia termasuk gunung api Tipe A atau sangat aktif. Gunung Api Tipe A merupakan gunung api yang pernah meletus setidaknya satu kali setelah tahun 1600an.

Dari 76 gunung api, 68 diantaranya dipantau secara terus menerus sebagai upaya mitigasi bencana erupsi gunung berapi. Erupsi atau letusan gunung berapi dapat menyebabkan bencana bagi penduduk di sekitarnya 

PVMBG mencatat tidak kurang dari 4 juta penduduk bermukim dan beraktivitas di sekitar gunung api aktif. Sejarah mencatat ribuan nyawa telah melayang akibat  bencana letusan gunung berapi.

Seiring kemajuan teknologi, jejak letusan gunung berapi di Indonesia bisa dilacak  melalui penginderaan jauh dengan citra satelit.

Berikut ini beberapa jejak letusan gunung api di Indonesia yang terekam melalui citra satelit:

1. Gunung Ruang, Sulawesi Utara

Gunung Ruang berketinggian 725 m salah satu gunung aktif yang terletak di Pulau Ruang, kecamatan Tagulandang, Kabupaten Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Provinsi Sulawesi Utara. 

Tahun 2024 ini, sejak bulan April Gunung Ruang telah mengalami beberapa kali erupsi yang mengakibatkan ratusan kepala keluarga mengungsi. 

Lava hasil letusan Gunung Ruang pada 2002 (foto: Google earth)
Lava hasil letusan Gunung Ruang pada 2002 (foto: Google earth)

Letusan sebelumnya terjadi pada 22 tahun silam dimana jejak letusan Gunung Ruang terlihat dengan jelas. Hasil erupsi gunung Ruang pada 25 September 2002 pada citra satelit ditunjukkan oleh objek dengan rona gelap berwarna hitam yang memanjang dan melebar di bagian timur ke arah laut. 

Objek tersebut merupakan lava hasil erupsi yang telah membeku membentuk batuan. Tampak dalam citra satelit batuan menimbun lautan membentuk  daratan baru yang mengakibatkan pulau Ruang bertambah luas. 

Bagian berwarna hitam berarti batuan hasil erupsi belum mengalami suksesi. Suksesi adalah suatu proses perubahan pada aspek ekologi dan lingkungan yang berjalan secara terus menerus secara teratur dalam jangka waktu  tertentu dan membentuk komunitas baru.

2. Gunung Batur, Bali

Gunung Batur berketinggian 1.717 m terletak di kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali. Terakhir kali meletus pada tahun 2002. Jejak letusan berupa lava hitam yang telah membeku membentuk batuan terlihat sangat jelas pada citra satelit. 

Lava hasil letusan Gunung Batur tahun 2002 berupa objek berona gelap di lereng sisi barat daya menyerupai kipas (foto: Google earth)
Lava hasil letusan Gunung Batur tahun 2002 berupa objek berona gelap di lereng sisi barat daya menyerupai kipas (foto: Google earth)
Lava yang membeku menutupi area seluas 900 ha dibagian barat daya Gunung Batur. Ekologi di area terdampak lava hasil erupsi terlihat belum mengalami suksesi. 

3. Gunung Ciremai, Jawa Barat 

Gunung Ciremai terletak diperbatasan Kabupaten Majalengka dengan Kabupaten Kuningan, Provinsi Jawa Barat. Puncak Gunung Ciremai berada diketinggian 3.078 mdpl. Erupsi terakhir Gunung Ceremai terjadi pada tahun 1937. 

Jejak erupsi gunung Ceremai nampak pada citra satelit pada objek berwarna abu kehijauan (foto: Google earth)
Jejak erupsi gunung Ceremai nampak pada citra satelit pada objek berwarna abu kehijauan (foto: Google earth)

Nampak pada citra satelit bekas erupsi Gunung Ciremai membentuk aliran lava yang mengalir ke arah lereng bagian utara. Radius aliran lava mencapai hingga 9 km. Tampak pada citra, bekas aliran lava telah mengalami suksesi terlihat dari warnanya yang kehijauan. 

4. Gunung Sinabung, Sumatera Utara 

Gunung ini terletak di Dataran Tinggi Karo, Kabupaten Karo, Sumatera Utara. Puncaknya berada di ketinggian 2.451 mdpl. Terakhir kali meletus pada 2021. Letusan eksplosif menghasilkan lava pijar, guguran awan panas dan hujan abu vulkanik. 

Jejak letusan Gunung Sinabung berada di lereng sisi timur (foto: Google earth)
Jejak letusan Gunung Sinabung berada di lereng sisi timur (foto: Google earth)

Jejak erupsi Gunung Sinabung pada citra satelit terlihat berwarna abu-abu di lereng sisi timur dan Tenggara. Hasil erupsi berubah menjadi aliran lahar dingin menuju sungai di bagian selatan lereng Gunung Sinabung. 

5. Gunung Api Banda, Maluku

Banda telah dikenal dan ditulis sejak ratusan tahun yang lalu karena menjadi penghasil dan pusat perdagangan rempah-rempah ketika bangsa Barat seperti Portugis, Belanda dan Inggris mencari pala dalam jumlah besar. 

Gunung Api Banda menjadi salah satu sebab mengapa rempah-rempah begitu suburnya tumbuh di wilayah ini. Abu vulkanik gunung ini memberi nutrisi dan mineral yang dibutuhkan oleh tumbuhan.

Lava hasil letusan terakhir Gunung Api Banda pada 1988 masih terlihat di lereng sisi utara dan selatan (foto: Google earth )
Lava hasil letusan terakhir Gunung Api Banda pada 1988 masih terlihat di lereng sisi utara dan selatan (foto: Google earth )

Gunung Api Banda merupakan sebuah pulau kecil yang terletak di Laut Banda, Kepulauan Banda yang terpencil di Maluku Tengah. Gunung  ini memiliki ketinggian 656 mdpl. Letusan terakhir gunung ini terjadi pada tahun 1988.

 Jejak erupsi terakhir gunung ini terlihat di lereng sisi utara dan selatan pulau berupa objek berona gelap.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun