Mohon tunggu...
abdul afit
abdul afit Mohon Tunggu... Freelancer - Tutor geografi

Bumi dan bola, sama-sama bundar!

Selanjutnya

Tutup

Bola

Fenomena Menyimpang Liga-liga Top Eropa Musim ini

5 Desember 2023   17:38 Diperbarui: 5 Desember 2023   17:54 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ajax hanya berada diurutan 8 klasemen Eredivisie dengan 18 poin dari 13 kali bermain. The Amsterdamers terpaut jauh dari rival abadi PSV dan Feyenord. Ajax tercecer 24 poin dibelakang PSV dan 14 poin dibelakang Feyenord. 

Dikancah Eropa hasilnya lebih buruk lagi. Ajax menghuni dasar klasemen grup  B dengan hanya 2 poin dari 2 kali seri, 3 kekalahan dan tanpa meraih kemenangan. Grup B diisi AEK Athena (Yunani), Brighton anda Hove Albion (Inggris) dan Olimpique Marseille (Perancis).

Masalah ajax mulai terlihat sejak kepergian Ten Haag ke Manchester United musim lalu. Plus, barisan skuad musim ini yang makin hijau alias minim pengalaman. Lebih dari 50% pemain Ajax musim ini dihiasi pemain U21. Kepergian Mohammed Kudus ke West Ham dan Dusan Tadic ke Fenerbahce cukup mengurangi kekuatan Ajax. Beruntungnya, Brobbey dan Bergwijn masih bertahan di klub ini. 

Buntut dari rangkaian rekor buruk dalam sejarah modern Ajax ini terjadinya hooliganisme oleh suporter di Liga domestik. Suporter Ajax membuat kekacauan saat laga melawan Feyenord. Suporter merusak properti klub.

Chelsea- Liga  Primer Inggris 

Penurunan performa Chelsea sudah terlihat dimusim lalu saat klub itu hanya bertengger diurutan 12 klasemen akhir. Berpindahnya kepemilikan Chelsea dari tangan konglomerat Rusia, Abramovic turut memengaruhi kondisi klub ini.

Musim ini Chelsea masih terseok-seok di papan tengah klasemen. Chelsea berada diurutan 10 dengan 19 poin hasil dari  5 menang 4 imbang dan 5 kali kekalahan.  The Blues tertinggal 14 poin dari Arsenal di puncak klasemen. 

Saat melawan klub-klub besar, Chelsea hanya mampu menang melawan Tottenham Hotspur. Laga melawan Arsenal, Liverpool dan Manchester Biru hanya berakhir  kalah atau seri saja.

Kondisi skuad Chelsea musim ini mirip kedua klub diatas (Lyon dan Ajax) yang dipenuhi skuad muda. Lebih dari 60% skuad Chelsea diperkuat pemain muda usia di bawah 23 tahun. Mereka masih butuh waktu untuk berkembang.

Bagaimana nasib ketiga klub besar ini di Liga domestik diakhiri musim? Apakah mereka akan mampu meningkatkan performa mereka? Atau akan ada yang bernasib tragis?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun