Mohon tunggu...
abdul afit
abdul afit Mohon Tunggu... Freelancer - Tutor geografi

Bumi dan bola, sama-sama bundar!

Selanjutnya

Tutup

Bola

Titipkan Timnas U20 di Liga 1, Tidak Penting!

21 Agustus 2023   11:05 Diperbarui: 21 Agustus 2023   12:33 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Timnas U20 (foto: PSSI)

PSSI berencana menitipkan pemain-pemain timnas U20 yang gagal tampil di Piala Dunia U20 2023 ke salah satu klub Liga 1. Pemain-pemain ini akan berkompetisi di liga 1.

Rencana ini berawal dari pernyataan presiden Jokowi untuk membentuk tim nasional yang tangguh dan matang. Ketika itu Jokowi mendengarkan curhat pemain dan memberikan motivasi pasca kegagalan Indonesia menjadi tuan rumah piala dunia 2023.  FIFA menganggap Indonesia belum siap dan mengalihkan hak tuan rumah kepada Argentina. 

Rencana timnas U20 berkompetisi di Liga 1 ditolak klub-klub peserta Liga 1. Karena para pemain timnas U20 sudah terikat kontrak dengan klub. Masyarakat pecinta sepak bola terbelah. Ada yang mendukung dan banyak juga yang menolak. 

Pentingkah menitipkan timnas U20 untuk berkompetisi di Liga 1?

Model pembinaan timnas seperti ini hanya ditemui di negara-negara yang belum memiliki kompetisi sepak bola yang maju, khususnya di kawasan Asia Tenggara.

Federasi sepak bola Filipina membentuk tim muda Azkal Development Team (ADT) pada 2020 dan berpartisipasi di Liga sepak bola Filipina. Federasi sepak bola Singapura membentuk klub berisi pemain muda U23 dengan nama Young Lions di Liga Primer Singapura. 

Keduanya memiliki empat kesamaan: berkompetisi di liga tanpa degradasi, liga yang tidak kompetitif, minat dan animo sepak bola yang rendah dan hasil yang tidak memuaskan. Mereka gagal berprestasi diajang SEA Games, turnamen AFF dan AFC.

Pada 2019 lalu, Federasi sepak bola Kamboja membentuk Bati Academy yang berisi pemain U18. Mereka mengikuti kompetisi Liga Kamboja pada musim 2019. Klub menerima kenyataan langsung degradasi pada musim pertamanya dan bermain di divisi dua liga Kamboja hingga saat ini.

Bati Academy sebelumnya merupakan proyek yang dipersiapkan untuk SEA Games 2023 dimana Kamboja bertindak sebagai tuan rumah. Sebagai suatu proyek yang hasil akhirnya berprestasi di SEA Games 2023, proyek  ini telah gagal. Karena Kamboja tidak mampu lolos ke semifinal dan gagal meraih medali. 

Malaysia juga membuat langkah serupa pada 2021 dengan membentuk Skuad Projek FAM-MSN. Mereka berkompetisi di Liga Perdana Malaysia (divisi kedua liga Malaysia).

Indonesia tidak perlu mengikuti langkah serupa. Secara struktur dan ekosistem kompetisi, PSSI sudah membentuk dengan cukup baik. Indonesia memiliki kompetisi Liga 1, Liga 2, Liga 3 yang dikhususkan untuk U23. Selain itu terdapat kompetisinya kelompok usia U16, U18, U20. 

PSSI hanya membutuhkan konsistensi untuk menjalankannya. Dari sinilah talenta-talenta di seluruh tanah air berkompetisi dan memasok pemain ke timnas segala level. Seluruh talenta di tanah air punya kesempatan masuk ke timnas bukan hanya puluhan orang di satu klub titipan.

Terkini PSSI dan PT LIB membuat regulasi yang pro terhadap penciptaan bakat-bakat pemain muda. Kedua entitas membuat regulasi kuota pemain U23 di Liga 1 dan U21 di Liga 2. Setiap klub Liga 1 wajib memainkan pemain U23 (batas kelahiran Januari 2001) selama 45 menit pada babak pertama. Sedangkan klub Liga 2 wajib memainkan pemain U21 (batas kelahiran 2003) dengan durasi yang sama.

Cara ini jauh lebih baik daripada menitipkan pemain di satu klub. Aturan ini efektif mulai berlaku musim 2023/2024. 

Sebelum aturan ini berlaku, pelatih di liga 1 Indonesia selama beberapa musim terakhir  sudah cukup banyak memberikan kepercayaan kepada pemain muda untuk tampil.  Bagaimana pun, pemain terbaik akan tercipta melalui persaingan alami di kompetisi. Jadi, menitipkan pemain timnas U20 di satu klub bukanlah langkah tyanv

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun