Mohon tunggu...
abdul afit
abdul afit Mohon Tunggu... Freelancer - Tutor geografi

Bumi dan bola, sama-sama bundar!

Selanjutnya

Tutup

Bola

The Sick Man of Europe: Klub-Klub Pesakitan Eropa

9 Juni 2023   11:27 Diperbarui: 9 Juni 2023   13:27 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

The Sick Man Of Europe, Pesakitan Eropa, sebuah julukan yang disematkan untuk Kesultanan Utsmaniyah karena kemerosotan yang dialaminya di segala bidang.

Kekalahan perang dan kehilangan wilayah kekuasaan, kemiskinan, perekonomian makin sulit, ketertinggalan ilmu pengetahuan dan lain sebagainya. 

Kesultanan Utsmaniyah yang berjaya selama ratusan tahun (abad 15 hingga 17) mengalami kemunduran pada abad ke 19.

Beberapa klub sepak bola di Eropa musim 2022/2023 memiliki kisah yang mirip dengan sejarah Kesultanan Utsmaniyah. Pernah menjadi tim kuat dan menikmati masa kejayaan, kini berubah menjadi klub pesakitan. 

Pernah meraih gelar juara liga kasta teratas, piala domestik, bermain di kompetisi elit Eropa tetapi degradasi di musim ini. Dunia telah berputar 180 derajat. 

Siapa sajakah klub klub tersebut?  

Leicester City 

Kisah Leicester City ibarat sebuah mukjizat. Promosi dari Divisi Championship 2013/2014 sebagai juara, the Foxes menciptakan sejarah gila dengan meraih gelar liga Primer Inggris 2015/2016 atau pada musim keduanya. 

Sebagai juara Liga Primer, The Foxes berhak tampil di Liga Champions 2016/2017. Mereka langsung membuat kejutan dengan melangkah cukup jauh hingga ke perempatfinal. 

Di ajang piala domestik, leicester City meraih gelar piala FA 2020/2021. Itu menjadi gelar terakhir Leicester City saat tampil di kasta tertinggi sepak bola Inggris sebelum musim ini resmi degradasi ke Divisi Championship.

Kejayaan klub hanya berlangsung satu dekade saja. The Foxes degradasi karena hanya berada di posisi 18 klasemen dengan 34 poin. Jangan lama-lama di sana the Foxes, lekaslah kembali. 

Schalke 04 

Sekitar dua dekade lamanya (2000 - 2019) Schalke menjadi salah satu tim kuat di Jerman. Schalke konsisten berada di papan atas klasemen Bundesliga. Klub ini salah satu penantang serius Bayern Munchen dalam perebutan gelar Bundesliga. 

Selama periode itu, Schalke memenangkan 3 gelar DFB Pokal (Piala Jerman), 5 kali runner up Bundesliga dan sering mentas di Liga Champions. 

Semuanya berubah ketika krisis finansial melanda Schalke pada  musim 2019/2020 akibat pandemi yang berujung penampilan yamg mengecewakan di Bundesliga. Puncaknya terjadi pada musim 2020/2021, Schalke berada di posisi 18 klasemen (juru kunci) dan harus degradasi ke 2.Bundesliga.

Schalke hanya semusim di 2.Bundesliga. Musim 2022/2023, schalke promosi dan kembali ke kasta tertinggi Bundesliga. Tapi sayang, Schalke hanya semusim di Bundesliga dan kembali merasakan kenyataan pahit degradasi lagi. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun