Mohon tunggu...
abdul afit
abdul afit Mohon Tunggu... Freelancer - Tutor geografi

Bumi dan bola, sama-sama bundar!

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Piala AFF Jadi AFF Nation's League?

19 Januari 2023   22:44 Diperbarui: 20 Januari 2023   19:46 369
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Momen perayaan  Thailand sang juara Piala AFF 2022 (foto: AFF Mitsubishi Electric) 

Menarik untuk mengulas pernyataan presiden FIFA petahana, Gianni Infantino sesaat sebelum partai puncak piala AFF 2022. Dikutip dari Zingnews via Kompas:

"Piala AFF harus ditingkatkan menjadi turnamen FIFA. Kami harus memastikan bahwa turnamen ini semakin berkembang. Jika kita bekerja sama, saya yakin piala AFF akan menjadi besar dengan persetujuan FIFA"

Apa dibalik pernyataan Gianni Infantino? 

Dari sisi politik, saya melihat Infantino sedang berkampanye untuk meraup voters dari asosiasi/federasi sepak bola negara negara di Asia Tenggara. Ya seperti politikus yang kita lihat saat berkampanye, tentu ada bahan yang dijanjikan untuk menggaet suara. Lumayan setidaknya ada 11 suara. 

Untuk informasi, saat ini Infantino memegang jabatan presiden FIFA periode kedua yang akan berakhir pada tahun 2023 ini. Infantino masih punya kesempatan satu periode lagi untuk menjabat  presiden FIFA. Presiden FIFA saat ini dibatasi maksimal 3 periode. Infantino pertama kali terpilih pada Februari 2016 dan terpilih kembali untuk masa jabatan kedua pada 2019. 

Sebelumnya, jabatan presiden FIFA tidak dibatasi. Periode jabatan mulai dibatasi ketika pada 2015 lalu, presiden FIFA yang baru empat hari terpilih kembali, Sepp Blatter tersandung kasus korupsi keuangan FIFA. Sepp Blatter mundur dari jabatannya setelah berkuasa selama 17 tahun. Benar adanya kata-kata Lord Acton, "power tends to corrupt and absolute power corrupts absolutely"

Ok kembali ke judul, sungguhan gak sih presiden FIFA mau bikin AFF masuk kalender FIFA? 

Saya prediksi jika Piala  AFF  masuk kalender FIFA akan memiliki format yang berubah drastis dari saat ini ataupun edisi sebelum sebelumnya. 

Pihak-pihak di AFF harus berkompromi dengan FIFA. Piala AFF adalah turnamen paling rumit yang pernah saya lihat. AFF dinamakan piala (turnamen) tapi formatnya bukan home turnamen (diselenggarakan di negara tertentu). AFF digelar kandang tandang dengan sistem round robin. Dua kali tandang dan dua kali kandang di babak grup. Kemudian di babak semifinal dan final ada pertandingan leg 1 dan 2 yang digelar kandang dan tandang. Sangat rumit. Sebenarnya piala AFF ini sistem turnamen atau liga sih? 

Dibilang liga, bukan. Dibilang turnamen juga bukan. Jika dibilang liga seharusnya dengan tiap grup berisi 5 negara maka seharusnya setiap negara menjalani 4 pertandingan kandang dan 4 tandang. Jika di bilang turnamen, seharusnya tidak ada laga kandang dan tandang. Semua tim bermain di tempat tertentu (sentralisasi) masing-masing bertemu satu kali di babak grup dan hanya ada satu pertandingan semifinal dan final. Dengan 10 negara peserta dalam dua grup, Piala AFF normalnya berlangsung 2 minggu saja. 

Menarik menebak format piala AFF jika nantinya benar masuk kalender FIFA. Akan kembali menjadi format turnamen sesungguhnya seperti pada awal kelahirannya atau bermetamorfosis dalam bentuk lain? 

Jika berubah dalam bentuk lain, saya menduga Piala AFF akan berformat seperti Nation's League dengan sistem kompetisi penuh kandang tandang. Tiap grup berisi 3-4 negara. Piala AFF berjalan selama setahun penuh diselenggarakan tiap FIFA matchday dengan 2-3 pertandingan. Total tiap negara akan bertanding 6-8 pertandingan di babak grup. 

Keuntungan dengan format seperti Nation's League, masing-masing timnas dapat menurunkan pemain terbaiknya karena digelar saat FIFA matchday. Pemanggilan pemain tidak akan mengganggu fokus klub dan pemain terutama pemain 

Dari sisi ekonomi, asosiasi atau federasi juga bakal memperoleh keuntungan lebih besar dari penjualan tiket pertandingan karena memainkan 3-4 laga kandang. Sponsor berpeluang semakin banyak yang masuk ke AFF. 

Selain itu, piala AFF akan memiliki koefisien perhitungan poin FIFA 10, dua kali lipat dari sebelumnya. Bagi timnas berperingkat rendah seperti Timor Leste, Brunei, dan sebagainya memiliki jadwal pasti pertandingan internasional saat FIFA matchday. Karena selama ini, negara dengan peringkat FIFA rendah kesulitan mengisi FIFA matchday. 

Sisi negatif Piala AFF dengan format Nation's League adalah tiap timnas  semakin terbatas untuk beruji coba dengan timnas di luar kawasan ASEAN. Karena FIFA matchday sudah terisi  jadwal piala AFF dengan format Nation's League. 

Tetapi dari semua itu, satu hal yang sangat saya tunggu adalah penggunaan teknologi VAR di piala AFF. Tanpa bantuan VAR, keputusan kontroversial wasit masih akan terjadi. 

Apakah nantinya piala AFF akan berubah menjadi AFF Nation's League? Apakah VAR juga akan jadi kejutan di piala AFF berikutnya? Kita tunggu saja realisasi seperti apa yang akan diberikan oleh Infantino (FIFA). 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun