Mohon tunggu...
abdul afit
abdul afit Mohon Tunggu... Freelancer - Tutor geografi

Bumi dan bola, sama-sama bundar!

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Putin Anti LGBT Demi Masa Depan Rusia

4 Januari 2023   13:25 Diperbarui: 7 Januari 2023   09:56 410
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tapi sejak itu, pertumbuhan penduduk Rusia kembali mengalami penurunan. World population review memperkirakan tahun 2022 penduduk Rusia tinggal 144.713.314 jiwa. 

Penyebab utama krisis demografi Rusia adalah rendahnya tingkat kelahiran dan harapan hidup di negara itu. Saat ini jumlah anak per wanita di Rusia hanya 1,62. Untuk mendapatkan pertumbuhan penduduk , jumlah anak per wanita minimal 2,1. Sedangkan usia harapan hidup penduduk hanya 73 tahun pada 2018. 

Untuk memperbaiki kondisi demografis, pemerintah Rusia mengambil kebijakan pro natalitas dan proyek yang mendukung peningkatan usia harapan hidup. Rusia memberikan subsidi untuk wanita yang memiliki anak. Anak pertama mendapatkan subsidi 466 ribu Rubel. Anak kedua mendapatkan sepertiganya. 

Selain itu, kebijakan migrasi (masuk) juga ditempuh untuk menaikkan jumlah penduduk Rusia. Kebijakan migrasi ini salah satunya diterjemahkan Putin dengan menganeksasi wilayah terdekat yaitu Ukraina seperti Krimea (2014). 

Presiden Putin menganggap bahwa dengan jumlah penduduk saat ini, dari sisi geopolitik tidak cukup baik bagi Rusia. Dengan penduduk yang terus menurun Rusia juga akan kekurangan tenaga kerja. 

PBB memperkirakan pada 2050 penduduk Rusia, dengan kondisi demografis seperti saat ini, hanya tinggal 132 juta jiwa. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun