Mohon tunggu...
abdul afit
abdul afit Mohon Tunggu... Freelancer - Tutor geografi

Bumi dan bola, sama-sama bundar!

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Ini Dia Liga-Liga Petani di Asia

21 Oktober 2022   14:50 Diperbarui: 21 Oktober 2022   16:04 998
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Klub raksasa Korea, Jeonbuk Motors saat merayakan juara liga Champions Asia 2016 (foto: the-afc.com) 

Beberapa waktu yang lalu saya sempat mengulas tentang liga-liga petani (farmers league) di Eropa. Pingin juga nih mengulas liga-liga petani di Asia. Sekedar mengingatkan kembali, farmers league atau liga petani adalah liga yang juaranya didominasi oleh satu klub tertentu. 

Saat orang disuruh menebak klub kandidat juara di liga tersebut, mereka akan langsung tunjuk klub tertentu. Bagi sebagian orang, liga petani adalah liga yang membosankan karena sang juara sudah bisa ditebak. Hehehe... Lu lagi lu lagi... 

Apakah liga petani hanya ada di Eropa? Tentu aja gak. Di tiap benua selalu ada liga petani. Termasuk liga-liga sepak bola di benua Asia. 

Ini dia liga-liga petani di kompetisi sepak bola Asia :

1. Malaysia Super League (MSL) 

JDT muncul sebagai penguasa tunggal liga Super Malaysia sejak musim 2014. Sejak saat itu hingga musim 2022 ini, yang baru saja selesai, JDT memenangkan 9 juara liga Super Malaysia secara beruntun. JDT adalah klub tersukses dirantau ASEAN dalam hal menjuarai liga domestik. Tidak ada satupun di ASEAN yang mampu menjuarai liga domestik sebanyak 9 kali secara beruntun. Kesuksesan JDT tidak terlepas dari pengelolaan Tunku Muda Johor (Putra Mahkota Negeri Johor). 

2. K 1 League Korea Selatan

Mungkin banyak orang berpikir persaingan memperebutkan gelar Liga 1 Korea akan sangat kompetitif dengan klub-klub bergantian meraih gelar liga tiap musimnya. 

Faktanya tidak demikian. Sejak musim 2009, juara liga 1 Korea didominasi oleh Jeonbuk Motors. Sejak musim  2009 hingga 2021, Jeonbuk telah memenangkan 9 gelar liga 1 Korea. 

Dari 9 kali juara, 5 musim diantaranya dimenangkan Jeonbuk secara beruntun dari musim 2017 - 2021.  Dominasi Jeonbuk selama 2009 hingga 2021 hanya terganggu oleh kemenangan FC Seoul pada musim 2010, 2012 dan 2016. Serta Pohang Steelers pada musim 2013. Jeonbuk Motors pernah terlibat skandal pengaturan skor di liga Korea sehingga gelar juara 2016 diberikan kepada FC Seoul. 

3. Liga Super China

Liga Super China sempat membuat heboh Asia dan dunia beberapa tahun yang lalu sebelum pandemi Covid 19 melanda dunia. Klub-klub China mendatangkan pemain dan pelatih yang pernah bekerja untuk klub di Eropa. 

Pelatih macam Fabio Canavaro, Marcello Lippi, Felipe Scolari pernah didatangkan ke liga Super China. Pemain-pemain usia produktif dengan gaji fantastis juga didatangkan. Oscar, Hulk, Marouane Fellaini, Yannik Carrasco, dan sederet pemain dengan CV Eropa pernah didatangkan. Klub dengan keuangan unlimited tentu saja bisa mendatangkan pemain-pemain dan pelatih kualitas wahid dari Eropa. 

Salah satu diantaranya adalah Guangzhou FC (dulu Guangzhou Evergrande)yang sahamnya dimiliki raksasa real estate China, Evergrande dan E-commerce Ali Baba. Dengan adanya pemain dan pelatih kelas Eropa itu, Guangzhou muncul sebagai penguasa tunggal liga Super China. 

Sejak musim 2011 hingga 2021 Guangzhou telah memenangkan 8 gelar liga super China dengan 7 gelar diantaranya dimenangkan secara beruntun dari 2011 hingga 2017. Dominasi Guangzhou mulai goyah sejak musim 2020 karena finansial perusahaan pemilik klub terdampak akibat pandemi Covid 19. 

Berturut-turut liga Super China 2020 dimenangkan Jiangsu FC dan Shandong Taishan pada 2021. Bahkan musim 2022 ini, skuad Guangzhou 70% diisi pemain muda usia 17-23 tahun dan tanpa pemain asing. Hasilnya, Guangzhou berada di zona degradasi bersama klub satu kota, Guangzhou city. 

4. Liga Premier Hong Kong

Hong Kong sebuah wilayah administrasi khusus milik China yang dikembalikan oleh Inggris pada tahun 1997 setelah 100 tahun menjadi koloninya. Kitchee FC klub sepak bola yang merajai Liga sepak bola Hong Kong setidaknya selama satu dekade terakhir. 

Kitchee merengkuh gelar liga Premier Hong Kong sebanyak 8 kali antara musim 2010/2011 - 2020/2021. Hanya 3 kali saja Kitchee FC gagal menjuarai. Kitchee gagal pada musim 2012/2013 (South China), 2015/2016 (Eastern) dan 2018/2019 (Wofoo Tai Po). Mantan striker timnas Indonesia Rochy Putiray pernah membela Kitchee FC pada musim 2003/2004 dengan mengoleksi 26 penampilan dan 16 gol. 

5. Liga Premier Kuwait

Liga petani lainnya datang dari Timur Tengah. Liga Premier Kuwait sepuluh musim (2012/2013 - 2021/2022) terakhir koleksi gelar terbanyak diraih oleh klub Kuwait SC dengan 7 gelar. Mereka hanya gagal di musim 2013/2014, 2015/2016 (Al Qadsia) dan 2020/2021 (Al Arabi). 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun