Kehidupan masyarakat senantiasa dinamis. Selalu berkembang dan berubah di segala bidang kehidupan, baik positif maupun negatif, baik secara cepat ataupun lambat. Tidak terkecuali perubahan dalam bidang olahraga, khususnya sepak bola.Â
Perubahan yang terjadi dalam sepak bola diantaranya terkait perangkat pertandingan, peralatan, peraturan dan lain sebagainya. Terkait perubahan dalam peraturan sepak bola diantaranya adalah perubahan poin pertandingan untuk hasil kemenangan, imbang dan kekalahan.Â
Kita tahu saat ini poin pertandingan yang berlaku adalah 3 poin untuk kemenangan, 1 poin untuk hasil imbang dan 0 poin untuk kekalahan.Â
Sebelumnya, sepak bola pernah memakai sistem 2 poin untuk kemenangan, 1 poin untuk hasil imbang dan 0 poin untuk kekalahan. Tapi, tahukah anda kapan perubahan itu terjadi dan diterima secara luas oleh komunitas sepak bola di seluruh dunia?Â
Dari hasil analisis data yang saya teliti dari situs penyedia data dan statistik sepak bola, perubahan poin hasil pertandingan dalam sepak bola tidak terjadi dan diterima secara serentak oleh komunitas sepak bola di dunia.Â
Selama hampir 100 tahun atau setidaknya sampai tahun 1980, komunitas sepak bola  masih memakai sistem perolehan poin 2 untuk setiap kemenangan, 1 poin untuk imbang dan 0 poin untuk kalah. Â
Liga Divisi Satu Inggris (level tertinggi kompetisi sepak bola di Inggris saat itu atau Premier League saat ini) yang dimulai tahun 1892 mengawali perubahan sistem poin 2 menjadi 3 hampir seratus tahun kemudian.Â
Divisi Satu liga Inggris musim 1981/1982 menjadi kompetisi pertama di dunia yang memakai sistem 3 poin untuk setiap kemenangan.Â
Musim 1981/1982 Divisi Satu Inggris dijuarai oleh Liverpool setelah menjalani 42 pertandingan (pada saat itu Divisi Satu Inggris ada 22 klub) di musim itu dengan hasil 26 menang, 9 imbang dan 7 kalah. Poin yang dikumpulkan adalah 87.Â
Musim sebelumnya (1980/1981) Aston Villa menjuarai kompetisi tersebut masih dengan sistem 2 poin. Aston Villa mengumpulkan 60 poin hasil dari 26 menang, 8 imbang dan 8 kalah.Â