Pemain sepak bola Indonesia yang bermain di Liga 2 Jepang atau J2 League, Pratama Arhan, begitu sulit mendapatkan tempat di tim utama. Sampai pekan ke 32, Arhan baru satu kali tampil membela Tokyo Verdy. Arhan pertama dan terakhir kali bermain untuk Tokyo Verdy pada 6 Juli 2022 ketika Tokyo Verdy melawan Tochigi. Arhan tampil sebagai sebelas awal (starting XI) selama 46 menit dan diganti diawal babak kedua. Sejak pertandingan tersebut Arhan tidak pernah lagi bermain untuk Tokyo Verdy. Bukan hanya tidak bermain, tapi juga tidak pernah masuk dalam daftar susunan pemain atau sebagai pemain cadangan.Â
Bagaimana dengan pemain ASEAN lainnya di J2 League?Â
Di J2 league total ada 6 pemain asal  ASEAN. Arhan dari Indonesia, Sittichok Paso dari Thailand, Pham Van Luan dan Vu Hong Quan dari Vietnam serta dua bersaudara asal Filipina, Jefferson dan Paul Tabinas. Dari ke enam pemain hanya Tabinas bersaudara pemain ASEAN yang dapat dikatakan sukses mendapatkan menit bermain di J2 League.Â
Pham Van Luan, Vu Hong Quan dan Sittichok Paso bermain di klub yang sama, FC Ryukyu, klub dari pulau Okinawa Jepang bagian selatan. Catatan bermain mereka tidak lebih baik dari Pratama Arhan. Sittichok Paso berposisi sebagai striker. Sittichok 3 kali masuk dalam daftar susunan pemain dan satu diantaranya bermain sebagai pemain pengganti saat dimasukkan  dimasa injury time melawan Omiya Ardija. Catatan Sittichok musim ini (sampai pekan ke 32) lebih buruk dari pada musim sebelumnya dimana dia tampil 4 kali selama 54 menit dan 9 kali berada di bangku cadangan.Â
Pham van Luan juga baru tampil sekali  saat melawan V-Varen Nagasaki selama 23 menit. Selain itu, Van Luan berada di bangku cadangan 5 kali. Kompatriotnya, Hong Quan, belum sama sekali bermain. Dia hanya 2 kali berada di bangku cadangan.Â
Pemain belakang Mito Hollyhock, Jefferson Tabinas menjadi pemain ASEAN di J2 League dengan catatan paling baik. Jefferson Tabinas musim ini bermain 21 kali dan durasi bermain 1048 menit. Penampilannya menurun dibandingkan musim lalu yang mampu bermain 32 kali dengan durasi 2546 menit dan mencetak 1 gol. Si adik, Paul Tabinas, mencatatkan 877 menit bermain dalam 26 penampilannya bersama Iwate Grulla Morioka. Paul mencetak 1 gol musim ini
Mengapa pemain Filipina lebih bersinar di J2 League?Â
walaupun Jefferson dan Paul Tabinas berkewarganegaraan Filipina, dapat dikatakan mereka adalah orang asli Jepang karena mereka lahir di Jepang. Mereka juga tumbuh dan berkembang dalam lingkungan, budaya, pendidikan dan sistem persepakbolaan Jepang sehingga memudahkan mereka dalam menjalani persaingan di klub. Mereka tidak perlu lagi beradaptasi. Kemampuan bahasa Jepang mereka memudahkan komunikasi dengan rekan setim dan memahami instruksi pelatih.Â
Tabinas bersaudara mengawali karier juniornya di FC Waseda dan FC Toripletta. Pada masa SMA mereka bermain di klub berbeda. Paul melanjutkan karier juniornya di Aomori Yamada High School sedangkan Jefferson di Toko Gakuen  High School.Â
Musim 2017, Jefferson gabung dengan klub J1 Kawasaki Frontale tapi tidak mampu menembus tim utama. Jefferson kemudian dipinjamkan ke FC Gifu pada 2019 dan Gamba Osaka U23 pada musim 2020. Musim 2021, Jefferson ke klub J2 League, Mito Hollyhock dan menjadi pemain reguler di klub tersebut.Â