Mohon tunggu...
abdul afit
abdul afit Mohon Tunggu... Freelancer - Tutor geografi

Bumi dan bola, sama-sama bundar!

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Ada Ekuinoks, Yakin Indonesia Vs Curacao di Pakansari?

14 September 2022   10:46 Diperbarui: 18 Oktober 2022   16:00 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lapangan stadion Pakansari tergenang (via Bolapsort) 

FIFA matchday September Indonesia akan menghadapi Curacao 2 kali yaitu 24 September di stadion GBLA Bandung dan 27 September di stadion Pakansari Bogor. Pertandingan kedua awalnya akan digelar di stadion JIS Jakarta tetapi dipindahkan antara stadion Pakansari atau stadion Wibawa Mukti Karawang karena PSSI menganggap stadion JIS belum memenuhi standar FIFA. 

Pemindahan lokasi dari JIS Jakarta ke Pakansari Bogor kemudian menuai polemik karena stadion Pakansari dianggap oleh masyarakat kurang layak. Dasar dari penilaian masyarakat adalah lapangan stadion Pakansari tergenang saat menggelar pertandingan liga 1 antara RANS Nusantara vs PSM Makassar akibat drainase yang buruk. Pertandingan pun ditunda sekitar 20 menit. 

Melihat situasi saat ini, anggapan masyarakat terhadap kurang layaknya stadion Pakansari bisa benar-benar menjadi kenyataan karena pada minggu depan (23/9) wilayah Indonesia akan mengalami peristiwa ekuinoks. 

Ekuinoks merupakan peristiwa alam saat posisi matahari tepat berada di garis ekuator bumi (khatulistiwa). Dalam setahun, ekuinoks terjadi dua kali yaitu pada 21 Maret dan 23 September. Ekuinoks Maret merupakan penanda awal musim semi bagi negara-negara di belahan bumi bagian utara, musim gugur di belahan bumi bagian selatan dan musim kemarau di negara-negara di ekuator. 

Sedangkan ekuinoks September menjadi penanda awal musim gugur di negara-negara di belahan bumi bagian utara, musim semi di belahan bumi selatan dan musim hujan untuk negara-negara di ekuator. 

Adanya ekuinoks 23 September ini berpotensi meningkatnya curah hujan di wilayah Indonesia, termasuk Bogor. Apalagi Bogor terkenal sebagai salah satu daerah dengan curah hujan yang tinggi sehingga dijuluki sebagai kota hujan. 

Posisi matahari tepat di atas ekuator menyebabkan intensitas penyinaran matahari sangat tinggi. Hal ini menyebabkan penguapan perairan (laut-laut) di kepulauan Indonesia sangat tinggi. Tingginya penguapan air laut mendorong tingginya pembentukan awan di wilayah Indonesia. 

Angin akan mendorong awan-awan yang terbentuk menuju daratan dan menyebabkan hujan  di wilayah Indonesia. Tidak terkecuali Pakansari sebagai venue pertandingan kedua FIFA matchday. Minggu ini gejala ekuinoks sudah mulai terasa ditandai dengan pagi hingga siang hari yang panas dan berawan. Hujan turun menjelang sore dan malam hari. 

Kekhawatiran lapangan stadion Pakansari tergenang bisa menjadi kenyataan. Kabar baiknya, PSSI akan gerak cepat memperbaiki drainasi stadion Pakansari. 

Opsi memindahkan venue ke tempat lain juga perlu dipertimbangkan misalnya ke GBK, stadion Internasional Banten (BIS), Wibawa Mukti, atau di luar pulau Jawa jika memungkinkan. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun