Di taman kuburan depan rumah, aku biasa membakar sampah. Ini mengingatkan ku dengan semangat Pramudya Ananta Toer dalam membakar sampah. Membakar sampah baginya seperti miniature menyulut api revolusi. Di sapunya sampah yang diibaratkan dengan sampah Negara, koruptor, komprador, kontra revolusi dst, sampah tersebut dikumpulkan menjadi satu lalu dibakar, agar perjalanan revolusi dapat berjalan dengan lancar.
Atau seperti kedisiplinan dan budaya kebersihan dari Ki Hajar Dewantara saat beliau masih remaja, sebelum berangkat ke sekolah beliau selalu menyempatkan setiap hari membersihkan pekarangan depan dan belakang rumahnya yang lumayan luas dari daun-daun yang berserakan dan membakarnya agar terlihat selalu bersih.
* Penulis adalah Guru Sejarah SMA Avicenna Cinere
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI