Mohon tunggu...
Abdul Rojak
Abdul Rojak Mohon Tunggu... Guru - Membaca adalah hiburan, menulis adalah pelepasan ide dan gagasan

ABDUL ROJAK, tinggal di Depok, Jawa Barat, Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Abad Pertengahan

30 April 2011   00:15 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:15 5404
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13041223731405539998

Abad pertengahan yang dimulai kurang lebih 6 – 15 Masehi merupakan suatu masa kemunduran dari peradaban bangsa Eropa. Itu yang dinamakan dengan Siklus Peradaban. Ada masa jaya dan masa keruntuhannya, untuk kemudian maju kembali.

Aku melihat abad pertengahan seperti dikatakan banyak orang sebagai abad kegelapan yang kental dengan kultur agraris yang kolot. Padahal sejarah Eropa yang gemilang dulu tercipta karena perdagangan melalui jalur laut di Asia Minor, namun ketika kultur agraris jadi pegangan, Eropa mandeg.

Tapi yang jadi pertanyaan, apakah hubungan agama Kristen dengan kultur agraris?

Ketika agama Kristen pada abad ke 6 dan seterusnya, telah berkembang dengan pesat dan meluas, para pendeta dan gereja telah memegang peranan yang begitu penting, sehingga umatnya manut (patuh), baik dalam keyakinan, gaya hidup dan cara mencari nafkah. Dan sistem ekonomi gereja pada saat itu sangat mendominasi dengan gaya agraris.

Dengan berkuasanya para pendeta dan sistem kegerejaan itu pulalah yang menyebabkan otoritas berpikir secara bebas semakin terbatas dan tertindas. Manusia abad pertengahan mandul secara intelektual. Hanya para pendeta dan calon pendeta saja yang bisa belajar mengecap dunia pendidikan. Tapi itupun hanya menciptakan lulusan yang pandai meniru saja, menjaga tradisi yang sudah ada, tidak kreatif untuk melahirkan inovasi baru dalam cara berpikir, penemuan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Sembilan abad merupakan masa yang lama, aku geleng kepala.

catatan : menurut pendukung abad pertengahan, mereka tidak mau menyebut abad itu sebagai abad kegelapan tapi mereka menyebutnya sebagaiAbad Iman.

* Penulis adalah Guru Sejarah SMA Avicenna Cinere

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun