Mohon tunggu...
Abdul Rojak
Abdul Rojak Mohon Tunggu... Guru - Membaca adalah hiburan, menulis adalah pelepasan ide dan gagasan

ABDUL ROJAK, tinggal di Depok, Jawa Barat, Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Tafsir dan Rekonstruksi Ulang Cerpen Kompas Laron Karya Mashdar Zainal

7 Maret 2011   03:09 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:00 450
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cerpen Kompas Minggu, 6 Maret 2011,  Laron Karya Mashdar Zainal

PESAN MORAL

Luar biasa, ada haru, sedih, iba, perasaan senasib dan sepenanggungan, tapi ada juga perlawanan akibat tekanan dan penderitaan.

Laron bukanlah tokoh utama, tapi subjek yang menghubungkan cerita. Laron di sini adalah bukan sekedar laron fisik tapi juga laron fable yang berpikir dan berbicara. Laron yang fisikal dan arifisial. Laron yang menjelma menjadi sumber masalah atau menjadi solusi pangan, menjadi lauk yang disantap bersama nasi. Laron yang menjadi sangat filosofis, memberi makna dan nasihat, ”…Jika kami tahu, pesta kami sangat singkat, dan sayap-sayap kami sangat rapuh, kami akan memilih untuk tetap menjadi rayap,” kata laron yang lainnya. ”Mengapa?” tanyaku lagi.”Kami tak pernah merasa cukup menjadi rayap tanah, kami ingin punya sayap dan terbang bebas menikmati cahaya. Dan inilah yang terjadi....” ”Apa yang terjadi?” ”Kamu lihat sendiri. Kami hanya berputar-putar menunggu mati. Hidup kami akan berakhir di perut katak atau cicak. Kalau lebih buruk lagi, kami akan mati terinjak-injak manusia, tak bersisa, dan tak pernah berarti apa-apa. Semoga kamu tidak menjadi seperti kami.” ”Menjadi laron?” ”Bukan!” ”Menjadi apa?” ”Menjadi makhluk yang tidak pernah puas menerima pemberian Tuhan, anugerah Tuhan.” Tiba-tiba aku teringat bapak…”

* Penulis adalah Guru Sejarah SMA Avicenna Cinere

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun