Dalam koran harian Republika, Rabu (2/2), putra presiden SBY, Adhie Baskoro Yudhoyono atau yang dipanggil Ibas, mengatakan bahwa, “Opini yang berkembang saat ini sudah jauh di luar konteks. Substansi pernyataan Presiden bukan masalah kenaikan gaji, melainkan cara presiden memotivasi TNI dan Polri untuk meningkatkan kinerjanya”.
Kalau ini benar, berarti presiden pun harus introspeksi diri, gelombang ketidak percayaan akibat kebohongan-kebohongannya selama ini telah membuat semua kata dan kalimat positif yang terucap dari mulut presiden kini selalu ditanggapi negatif oleh rakyat.
Hingga solusi yang jitu bagi presiden menghadapi situasi seperti ini adalah menunjukkan kinerja dan hasil yang nyata, membuktikan janji-janjinya dan menjadi “solusi” bagi Negara dan rakyatnya. Jangan kemudian malah menjadi “masalah”, karena bila presiden sudah menjadi “masalah” secara otomatis rakyat akan melakukan “koreksi” habis-habisan, turun ke jalan dan mengulang sejarah seperti saat Soekarno turun ataupun Soeharto turun.
Tentunya kita tidak ingin itu terjadi kan?
* Penulis adalah Guru Sejarah SMA Avicenna Cinere
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H