Bertumpu pada asas usefulnessdana desa dapat dijabarkan empat prioritas penggunaan dana desa yang ditetapkan oleh pemerintah. Pertama, pengembangan produk unggulan kawasan perdesaan (Prukades).Â
Sesuai dengan namanya, Prukades menekankan pentingnya lokalitas daerah sebagai modal dasar dalam pembangunan desa. Dengan kata lain Prukades merupakan basis pengembangan perekonomian desa berbasis kawasan, produk lokal unggulan sebagai media untuk membuka dan mempermudah akses pasar. Adanya produk unggulan tersebut bisa menjadi maskot daerah, karena komoditas unggulan suatu daerah tentu tidak dihasilkan oleh daerah lain, kalaupun ada pastinya dengan kualitas yang lebih rendah.
Setelah suatu daerah menemukan produk unggulan daerahnya, maka langkah selanjutnya adalah melalui dana desa dapat digunakan untuk produksi dalam skala besar atau pengembangan lanjutan, sehingga mampu mengangkat perekonomian masyarakat desa. Misalnya Kabupaten Dompu dan Kabupaten Pandeglang yang menjadikan produksi jagung sebagai komoditas utama.Â
Bahkan di Pandeglang memiliki luas pengembangan jagung mencapai 51.446 Hektar dengan rata-rata produksi mencapai 5 ton/hektar, masih ditambah lagi dengan pengembangan budidaya ikan kerapu (kemendesa.go.id).Â
Contoh lain di Kabupaten Karanganyar, selain prioritas pada sektor pariwisata, di desa sekitar lereng Gunung Lawu menjadikan sayur dan buah sebagai produk unggulan, di antaranya buah durian yang menjadi maskot di sana. Selain itu juga komoditas sayuran, seperti wortel, seledri, kol, dan lainnya. Kondisi pegunungan yang sejuk dan iklim yang sesuai menjadikan produktivitas komoditas tersebut di atas tinggi, sehingga mampu menunjang perekonomian warga desa.
Kedua, pengembangan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Setelah desa memiliki prioritas produk unggulan, maka diperlukan BUMDes sebagai media dan sarana pemerataan dan pertumbuhan ekonomi desa.Â
BUMDes adalah sebuah lembaga usaha desa yang dikelola oleh pemerintah desa dan masyarakat desa dengan tujuan untuk memperkuat perekonomian desa serta dibentuk berdasarkan kebutuhan dan potensi yang ada di desa. BUMDes merupakan sebuah badan usaha yang mampu membantu masyarakat dalam beberapa hal, antara lain memenuhi kebutuhan sehari-hari, menjadi peluang usaha atau lapangan pekerjaan, menambah wawasan masyarakat desa, dan lainnya.
Seperti dilansir dosenekonomi.combeberapa BUMDes yang berhasil dalam menyejahterakan masyarakat antara lain BUMDes Tirta Mandiri, desa Ponggok, Kabupaten Klaten, merupakan sebuah usaha yang digagas di bidang kepariwisataan. BUMDes ini dinobatkan sebagai BUMDes terbaik, salah satunya karena memiliki omset mencapai Rp 10,36 Milyar dengan laba bersih Rp 6,5 Milyar.Â
Bahkan saat ini, BUMDes Tirta Mandiri telah berhasil mengembangkan usahanya dengan mendirikan minimarket dan rumah makan tenda. Kemudian BUMDes desa Cibodas, Jawa Barat yang bergerak di bidang penyaluran air bersih. Air yang menjadi kebutuhan utama dalam kehidupan tidak lagi sulit diperoleh, BUMDes Cibodas telah memiliki lebih dari 3.200 konsumen.
Lain lagi, BUMDes Tirtonirmala, Kabupaten Bantul bergerak di bidang simpan pinjam yang mampu menghasilkan keuntungan mencapai Rp 8,7 Milyar. Bunga yang diberikan dari pinjaman melalui BUMDes tidak sebesar bunga pinjaman yang diberikan oleh pihak bank, sehingga mampu meringankan beban para peminjamnya.
Selanjutnya BUMDes Multianggaluku Mandiri, desa Kalukubula, Kabupaten Sigi mampu meningkatkan taraf hidup masyarakatnya. Usaha toko penyaluran barang-barang bersubsidi dari pemerintah sangat membantu masyarakat untuk bisa menikmatinya secara merata sehingga kualitas dan kemampuan hidup mereka menjadi terjamin.Â