Mohon tunggu...
Abdul Ghofur
Abdul Ghofur Mohon Tunggu... Guru - Guru

Penelusur jalan kehidupan, masih mencari makna dan hakikat hidup yang sejati.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Jeritan Kaum Pinggiran

11 Mei 2015   23:39 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:09 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Penindasan di antara digembar-gemborkannya asas suci demokrasi

Kaum pinggiran di sudut sepi peradaban

Menjerit … namun seakan bisu dan kelu

Hanya bisa pasrah dengan melangkah lunglai mempertahankan hidup

Memulung, mengemis, demi sesuap nasi

Sungguh … lebih mulia daripada tikus-tikus berdasi pendosa demokrasi

Tuhan melalui kesaktiannya kelak akan membakar mereka dengan panasnya api neraka

Bila manusia hanya bermain-main dengan kekuasaan dunianya

Ahh … Tuhan, mungkin Engkau terlalu sibuk untuk memikirkan mereka

Saatnya para mahasiswa, bangun dari tidur pulasnya

Merengkuh tangan-tangan rapuh mereka

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun