Mohon tunggu...
Abdul Fatah Mukhtar
Abdul Fatah Mukhtar Mohon Tunggu... Penulis - pribadi

Kelulusan :SITUANGI BOARDING SCHOOL STUDY S1: STIBA AR-RAAYAH SUKABUMI

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tutuplah Aib Guruku

17 Februari 2023   09:03 Diperbarui: 17 Februari 2023   09:08 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Tutuplah Aib Guru Ku
(Sudahkah Adab ini Kita Ajarkan Pada Anak Kita?)
Tidak terasa waktu liburan anak telah berakhir. Waktunya mereka kembali untuk menuntut ilmu. Sebagai orangtua, kira-kira nasehat apa yang kita sampaikan ke anak kita? Sehingga hal itulah yang menjadi bekal mereka dalam menuntut ilmu.

Syeikh Abdul Wahab Asy Sya'rani menyampaikan, "Telah sampai kepada kami berita bahwa Imam An Nawawi suatu saat diundang oleh guru beliau Kamal Al Irbili untuk menyantap makanan bersama beliau. Imam An Nawawi pun menyampaikan,"Wahai tuanku, saya minta maaf, sesungguhnya saya berudzur syar'i dalam hal itu." Dan beliau pun batal mendatangi undangan tersebut. Sejumlah sahabat beliau pun bertanya mengenai udzur tersebut, Imam An Nawawi pun menyampaikan, "Aku takut jika guruku telah terlebih dahulu melihat sesuap makanan yang hendak beliau makan, sedangkan aku terlanjur memakannya tanpa aku sengaja"

Dan di saat Imam An Nawawi hendak membaca di hadapan guru, di perjalanan beliau bersedekah untuk sang guru sekedarnya dan berdoa, "Ya Allah, tutuplah aib guruku dariku, hingga aku tidak melihat kekurangan beliau dan tidak ada orang lain yang menyampaikan kepadaku mengenai aib beliau " (Lawaqih Al Anwar Al Qudsiyah, hal. 29)

"Ya Allah, tutuplah aib guruku dariku. Jangan hilangkan keberkahan ilmunya dariku".

(al-Majmu' Syarhul Muhadzdzab (1/36), atTibyaan fii Aadaabi Hamalatil Quran (1/47))

Demikianlah keteladanan yang diberikan oleh para ulama dahulu. Keteladanan saat mereka masih menjadi penuntut ilmu, seperti kisah Imam Nawawi diatas. Oleh karenanya, sangat wajar jika karya-karya beliau, ilmu beliau, masih bisa kita baca hari ini dan tak lekang oleh waktu.

Inilah keberkahan itu.. Mari kita ajarkan dan nasehatkan akhlak dan lisan anak-anak kita agar dapat meneladani para ulama dahulu. Ajarkan dan senantiasa nasehatkan untuk dapat mendoakan guru-guru mereka. Paling tidak seperti doa diatas, yang dipanjatkan imam nawawi kepada gurunya. Karena bisa jadi, bab keberkahan inilah yang hilang dalam proses pendidikan kita saat ini. Semoga Allah memberkahi generasi ini dalam mempelajari ilmu.

Barakallahu fikum

# Ustadz Mumuh Mukhtaruddin Lc.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun