Mohon tunggu...
Abdul Mutolib
Abdul Mutolib Mohon Tunggu... Guru - Pendidik dan pegiat literasi

Penulis buku teks pembelajaran di beberapa penerbit, pegiat literasi di komunitas KALIMAT

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Gelang Barcode, Kartu Nusuk, dan Atribut Haji, Catatan Perjalanan Haji 2024 (Bagian 8)

13 September 2024   23:10 Diperbarui: 13 September 2024   23:12 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemeriksaan kartu nusuk betul-betul dilakukan secara ketat saat keberangkatan jamaah untuk tarwiyah, bagi yang bertarwiyah, atau keberangkatan ke Arafah bagi yang tidak bertarwiyah. Keberangkatan jamaah tersebut diatur oleh pihak maktab dengan menggunakan bus. Sebelum keberangkatan pihak maktab melalui petugas kloter dan para ketua rombongan mengarahkan agar setiap jamaah memastikan diri membawa kartu nusuk. Kartu nusuk akan dicek satu-satu saat naik ke bus.

Saat keberangkatan petugas betul-betul menerapkan rencana tersebut. Sebelum masuk bus setiap jamaah menyiapkan kartu nusuk dengan cara dikalungkan. Saat jamaah menaiki bus petugas memeriksa satu-per satu kartu nusuk jamaah untuk memastikan bahwa jamaah yang diangkut adalah jamaah haji resmi. Setelah para jamaah masuk ke dalam bus, bus pun disegel. Segel tersebut tidak boleh rusak ketika bus melewati pemeriksaan di Mina atau Arafah. Jika rusak maka bus akan ditahan terlebih dahulu dan dilakukan pemeriksaan ulang terhadap jamaah.

Upaya ini dilakukan oleh pemerintah Arab Saudi karena pada penyelenggaraan haji tahun-tahun sebelumnya sering terjadi kebocoran jamaah haji tidak resmi yang bisa masuk ke ARMUZNA. Sebelumnya pengetatan masuk ke ARMUZNA hanya melalui tasreh (surat izin) yang hanya diberlakukan pada bus. Bus yang boleh memasuki ARMUZNA hanya bus yang memiliki tasreh, sedangkan jamaah tidak diperiksa. Di berbagai pembeitaan disebutkan bahwa banyak jamaah haji yang tidak resmi menyusup ke rombongan jamaah haji resmi saat pengangkutan oleh maktab.

Tentu berbagai upaya pemerintah Arab Saudi dan pemerintah Indonesia untuk meningatkan kualitas penyelenggaraan haji harus diapresiasi oleh setiap jamaah. Para jamaah haji juga harus mengimbangi dengan berdisiplin, termasuk dalam pemakaian identitas dan atribut  yang diberikan oleh panitia penyelenggara. Menyepelekan aturan baik yang bersifat wajib atau himbauan  dapat berakibat fatal bagi jamaah. Lebih baik sedia payung sebelum hujan dar pada menyesal kemudian .

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun