Mohon tunggu...
Abdul Mutolib
Abdul Mutolib Mohon Tunggu... Guru - Pendidik dan pegiat literasi

Penulis buku teks pembelajaran di beberapa penerbit, pegiat literasi di komunitas KALIMAT

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Penerbangan ke Tanah Suci dan Ujian Permulaan, Catatan Perjalanan Haji 2024 (Bagian 2)

1 Juli 2024   00:33 Diperbarui: 1 Juli 2024   00:38 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di tengah malam dalam kondisi jamaah penuh kantuk, rombongan bus pun bergerak menuju bandara. Para jamaah berusaha menepis rasan kantuk dengan menghadirkan kembali ghirah dan kerinduan mendatangi tanah suci. Di benak mereka, waktu terbang tinggal beberapa saat saja, karena jarak bandara dari embarkasi tidak begitu jauh. Namun hal itu jauh panggang dari api. Mendekati area penurunan  penumpang, rombongan bus berhenti cukup lama. Sebagian jamaah memilih memanfaatkan waktu untuk tidur daripada memikirkan kapan mereka diturunkan. Setelah beberapa lama, barulah rombongan bus bergerak kembali dan tiba di area penurunan penumpang.

Para jamaah kemudian digiring ke ruangan besar yang dihiasi berbagai poster dengan nuansa haji dan nuansa Saudi. Di ruangan tersebut tempat duduk jamaah diurutkan sesuai dengan rombongan masing-masing. Tak lama duduk, sebagian besar jamaah langsung menyerbu kamar kecil. Antrian mengular pun tak terelakkan. AC di ruangan tersebut terasa sangat dingin dan membuat banyak jamaah kedinginan.

Para jamaah diminta duduk menunggu oleh para petugas yang kebanyakan orang Arab dan tidak berbahasa Indonesia. Para jamaah pun menunggu cukup lama sekitar 20 menit tanpa ada informasi sedikit pun.  Setelah itu para jamaah di minta maju satu persatu. Ternyata hal itu adalah proses pemeriksaan imigrasi Arab Saudi. Kebetulan embarkasi Solo termasuk satu dari tiga embarkasi yang mendapat layanan fast track untuk pemeriksaan imigrasi dimana pemeriksaan pasport oleh imigrasi Arab Saudi dilakukan di bandara keberangkatan dan bukan di bandara kedatangan.

Pemeriksaan imigrasi ternyata berjalan agak lama. Hal itu karena jamaah tidak hanya diperiksa pasportnya, tapi juga direkam sidik jarinya. Perekaman sidik jari inilah yang menjadikan proses pemeriksaan cukup lama karena banyak jamaah yang sampai berkali-kali upaya belum bisa direkam sidik jarinya. Ketika mengalami hal itu, sebagian jamaah wawas bahkan ada yang ketakutan karena petugas tidak bisa berkomunikasi dengan bahasa Indonesia kecuali beberapa kata seperti jari tangan, tangan kanan atau tangan kiri. Seirang jamaah perempuan yang berada di depan saya beberapa kali gagal melakukan perekaman sidik jari dan menunjukkan ekspresi ketakutan serta berusaha memanggil temannya. Saya yang berada persis di belakangnya berusaha menenangkannya dan membantu menerjemahkan perintah petugas.

Setelah selesai pemeriksaan imigrasi, perasaan lega menyelimuti hati para jamaah. Sambil menunjukkan rona wajah bahagia nan berseri-seri, mereka berjalan melenggang menyusuri selasar menuju tangga pesawat. Senyum manis para pramugara dan pramugari menambah kegembiraan dan kebahagiaan mereka.
Tak luput saya pun ikut berbahagia sambil terus mengingatkan diri bahwa ibadah haji adalah ibadah yang penuh dengan ujian fisik dan untuk itu pula Allah membayar dengan pahala yang berlipat dan ampunan.
(Bersambung)


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun